Dengan kemajuan teknologi, semakin banyak orang yang tertarik untuk menciptakan media stereoskopis 3D mereka sendiri. Salah satu proyek menarik yang kini bisa dilakukan adalah membuat kamera streaming stereoskopis menggunakan Raspberry Pi 5. Proyek ini memungkinkan pengguna merasakan perspektif 3D melalui perangkat VR seperti Google Cardboard.
Proyek ini dipelopori oleh Sridhar Rajagopal yang memposting langkah-langkahnya di Hackster.io. Dengan menggunakan Raspberry Pi 5 dan dua Camera Module 3, ia berhasil merakit kamera yang mampu mereproduksi cara mata manusia menangkap objek 3D. Konsep ini berakar pada jarak interokular—jarak antara kedua mata—yang penting untuk menciptakan efek kedalaman.
Berikut adalah langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk mereplikasi proyek ini:
- Persiapkan Perangkat: Siapkan Raspberry Pi 5 dan dua Camera Module 3, serta sebuah ProtoStax Enclosure dan Stereoscopic 3D Camera Kit.
- Rakit Semua Komponen: Proyek ini cukup mudah untuk dirakit. Kit kamera stereoskopis menangani semua pengukuran yang diperlukan, sehingga pengguna hanya perlu mengikuti panduan yang ada di halaman Hackster.io.
- Pasang pada Perangkat VR: Setelah kamera siap, sambungkan ke perangkat VR seperti Google Cardboard untuk menikmati streaming dalam format stereoskopis.
Rajagopal menekankan bahwa dengan menggunakan dua kamera yang dipisahkan secara tepat sesuai jarak interokular, pengguna dapat menyajikan dua gambar—satu untuk setiap mata—dan otak akan memprosesnya untuk menciptakan ilusi kedalaman. Ia merekomendasikan agar pengguna mengarahkan kamera ke wajah mereka sendiri sebagai cara mencoba melihat tampilan 3D.
Selain itu, bagi mereka yang merasa mual saat melihat media 3D, Rajagopal menyarankan alternatif untuk menggunakan Raspberry Pi sebagai pusat media, yang juga bisa menjadi proyek menarik.
Dengan teknik yang terus berkembang dan ketidak terbatasan kreativitas, proyek kamera stereoskopis ini adalah contoh nyata bagaimana teknologi sederhana seperti Raspberry Pi dapat membuat hal-hal yang kompleks menjadi lebih mudah diakses. Kini, siapa pun dengan sedikit pengetahuan teknis dapat melahirkan karya multimedia yang memukau, menjadikan momen berharga dalam bentuk 3D.
