Teknologi

Begini Cara Menciptakan Oksigen di Bulan untuk Masa Depan Manusia

Di tengah semangat eksplorasi luar angkasa yang terus meningkat, para ilmuwan mengembangkan teknologi inovatif untuk menghasilkan oksigen di Bulan. Gerakan ini dianggap krusial dalam mendukung misi manusia ke satelit Bumi dan menjadi langkah awal untuk menjelajahi planet-planet lain, seperti Mars.

Dalam sebuah eksperimen yang dilakukan oleh tim dari Sierra Space di Pusat Antariksa Johnson, NASA, insinyur berhasil menciptakan mesin yang dirancang untuk memproduksi oksigen langsung dari regolit Bulan, yaitu lapisan debu dan kerikil yang menutupi permukaan Bulan. Mesin ini dirancang dalam bentuk kotak dengan berbagai komponen logam dan kabel warna-warni, serta mampu menyerap campuran debu yang menyerupai komposisi kimia asli Bulan.

Proses produksi oksigen dimulai dengan memanaskan regolit hingga suhu tinggi, mencapai lebih dari 1.650 derajat Celsius. Dengan penambahan reaktan, molekul-molekul yang mengandung oksigen akan terlepas dari material tersebut. "Semua pengujian yang memungkinkan dilakukan di Bumi sudah kami rampungkan. Tahap selanjutnya adalah membawa teknologi ini ke Bulan," ungkap Brant White, manajer program Sierra Space.

Pengembangan teknologi ini tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan oksigen bagi para astronot, tetapi juga untuk memproduksi bahan bakar bagi pesawat luar angkasa yang akan diluncurkan dari Bulan ke tujuan lebih jauh. Berikut adalah aspek penting dalam pembuatan oksigen di Bulan:

  1. Pentingnya Oksigen: Oksigen dibutuhkan oleh astronot untuk bernapas dan juga untuk membuat bahan bakar dari hidrogen, yang nantinya dapat digunakan untuk peluncuran ke luar angkasa.

  2. Memanfaatkan Sumber Daya Lokal: Regolit Bulan mengandung banyak oksida logam, yang dapat diekstrak untuk memproduksi oksigen. Ini dapat mengurangi ketergantungan pada pengiriman oksigen dari Bumi, yang tentunya memakan biaya dan waktu.

  3. Tantangan Teknologi: Meskipun regolit kaya oksida logam, mengekstraksi oksigen dari oksida ini di Bulan menghadapi tantangan, terutama karena perbedaan dalam kondisi gravitasi dan atmosfer antara Bumi dan Bulan.

  4. Reaktor yang Efisien: Perlu dibangun reaktor yang mampu secara efektif mengekstraksi sumber daya dari regolit. Sierra Space optimis dapat mengembangkan teknologi ini untuk menghemat miliaran dolar dalam biaya misi luar angkasa.

  5. Pengujian dalam Kondisi Bulan: Salah satu tantangan terbesar adalah menguji sistem dalam kondisi gravitasi Bulan, yang hanya sekitar seperenam gravitasi Bumi. Ini menjadi penting untuk memahami cara kerja alat dalam kondisi aktual di Bulan, yang mungkin baru dapat dilakukan paling cepat pada tahun 2028.

Dalam pengujian yang dilakukan, Sierra Space menciptakan simulasi kondisi Bulan dengan ruangan berbentuk bola raksasa yang menciptakan vakum serta suhu dan tekanan yang menyimulasikan permukaan Bulan.

Meningkatnya kemampuan untuk menghasilkan oksigen dan logam di Bulan diharapkan dapat meningkatkan eksplorasi ruang angkasa dan memfasilitasi misi manusia ke Mars dan seterusnya. Lebih jauh lagi, sistem yang dikembangkan diharapkan dapat dioptimalkan untuk meningkatkan keberlanjutan misi luar angkasa dengan pemanfaatan sumber daya lokal.

Rizky Maulana adalah penulis di situs cungmedia.com. Cung Media adalah portal berita dan media online yang menyajikan informasi terkini, menarik, dan viral seputar peristiwa lokal hingga nasional dengan gaya yang informatif dan mudah diakses.

Berita Terkait

Back to top button