Apple Mangkir! Mengapa Pembahasan Investasi $10 Juta Tertunda?

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Indonesia mengungkapkan bahwa Apple, perusahaan teknologi raksasa asal Amerika Serikat, belum memberikan respons positif terhadap undangan pemerintah untuk melakukan negosiasi mengenai komitmen investasi senilai 10 juta dolar AS yang tersisa untuk tahun 2023. Selain itu, Apple juga belum memberikan tanggapan terkait proposal investasi baru yang diajukan senilai 100 juta dolar AS untuk periode 2024-2026.

Juru Bicara Kemenperin, Febri Hendri Antoni Arief, menjelaskan bahwa Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita telah mengundang Apple berkali-kali untuk hadir di Indonesia, namun undangan tersebut belum direspons dengan kehadiran perwakilan resmi dari perusahaan tersebut. "Kami berharap mereka hadir langsung membawa perwakilan petinggi Apple," kata Febri dalam konferensi pers yang berlangsung di Jakarta, Senin (30/12/2024).

Proses komunikasi antara Kemenperin dan Apple sejauh ini dilakukan melalui aplikasi perpesanan, tetapi hal tersebut belum membuahkan hasil yang diharapkan. Kemenperin menegaskan bahwa pembahasan mengenai proposal yang telah disampaikan oleh Apple hanya akan dilanjutkan jika perusahaan bersedia melakukan negosiasi langsung. Febri menekankan bahwa penilaian terhadap proposal harus bergantung pada hasil negosiasi tersebut.

Kementerian juga mengungkapkan bahwa proposal investasi baru dari Apple perlu dievaluasi lebih lanjut. Menurut Agus Gumiwang, terdapat sejumlah prinsip yang harus dipenuhi dalam penilaian, seperti perbandingan investasi Apple dengan negara lain, kesetaraan dengan merek handphone dan komputer lain yang beroperasi di Indonesia, kontribusi terhadap penerimaan negara, serta implikasi terhadap penciptaan lapangan kerja di dalam negeri. Ini mencakup empat aspek kunci:

  1. Perbandingan Investasi: Melihat investasi Apple jika dibandingkan dengan negara-negara lain.
  2. Kesetaraan: Menilai investasi Apple dengan merek lain di sektor yang sama di Indonesia.
  3. Kontribusi Nilai Tambah: Menganalisis bagaimana investasi tersebut dapat meningkatkan nilai tambah domestik.
  4. Penciptaan Lapangan Kerja: Menilai dampak investasi terhadap peluang kerja yang ada di Indonesia.

Sebagai langkah selanjutnya, Kemenperin berharap agar Apple segera menanggapi undangan untuk membahas kedua komitmen investasi tersebut. Tanpa adanya kehadiran perwakilan dari Apple, proses penilaian dan implementasi investasi yang diusulkan tidak akan dapat dilaksanakan dengan baik. Rutinitas komunikasi yang terus dilakukan diharapkan dapat memfasilitasi diskusi yang akan membawa manfaat bagi kedua belah pihak, terutama dalam menciptakan iklim investasi yang saling menguntungkan di Indonesia.

Exit mobile version