Teknologi

Altermagnetisme: Kelas Magnetisme Baru yang Ubah Teknologi Memori!

Para peneliti di University of Nottingham baru-baru ini mengumumkan penemuan penting yang dapat membuka jalan untuk revolusi dalam teknologi memori dan superkonduktivitas. Mereka telah menemukan bukti pertama mengenai altermagnetisme, suatu jenis magnetisme baru yang berada di antara ferromagnetisme dan antiferromagnetisme. Temuan ini, yang dipublikasikan di jurnal Nature pada 11 Desember, memberikan wawasan baru tentang prinsip-prinsip magnetisme yang dapat diterapkan dalam berbagai teknologi modern.

“Altermagnetisme” adalah istilah yang baru muncul dalam komunitas ilmiah dan menjadi subjek yang menarik perhatian karena kemampuannya untuk menggabungkan keunggulan dari dua jenis magnetisme yang lebih dikenal—ferromagnetisme, di mana semua momen magnetik mengarah ke arah yang sama, dan antiferromagnetisme, di mana momen magnetik saling berlawanan. Dalam material altermagnetik, setiap momen magnetik berorientasi berlawanan dengan tetangganya, namun sedikit terpuntir, menciptakan sifat-sifat yang mirip dengan ferromagnetik.

Para peneliti menjelaskan bahwa keunggulan altermagnetisme mencakup:

1. Kecepatan transfer informasi yang tinggi.
2. Ketahanan terhadap gangguan eksternal, menjadikannya lebih aman untuk penyimpanan data.
3. Kemudahan dalam manipulasi struktur magnetik, memungkinkan peningkatan performa perangkat memori.

Salah satu penulis studi, Oliver Amin, menjelaskan bahwa altermagnetisme juga berbicara tentang “time reversal symmetry breaking,” sebuah konsep yang memungkinkan fenomena listrik terjadi berkat simetri yang tidak terjaga dalam putaran waktu. Perbedaan ini menciptakan dasar baru untuk pengembangan teknologi di masa depan.

Tim peneliti yang dipimpin oleh Peter Wadley menggunakan teknik photoemission electron microscopy untuk memetakan struktur dan sifat magnetik dari mangan tellurida, material yang sebelumnya dianggap antiferromagnetik. Dengan melakukan eksperimen ini, mereka berhasil membuat peta pertama dari domain magnetik dan struktur dalam material altermagnetik.

“Melalui kombinasi hasil eksperimen, kami mampu menciptakan perangkat altermagnetik yang dapat mengendalikan struktur magnetik internal,” ujar Wadley. Ini menciptakan peluang baru dalam penggunaan pusaran eksotis sebagai pembawa informasi dalam teknologi spintronik, bidang yang fokus pada manipulasi spin elektron untuk keperluan pengembangan perangkat yang lebih efisien.

Para peneliti lebih lanjut menyatakan bahwa temuan ini menjanjikan untuk merevolusi desain perangkat memori generasi berikutnya, dengan kecepatan operasional yang lebih tinggi dan penggunaan yang lebih sederhana dibandingkan teknologi saat ini. Alfred Dal Din, penulis lain dalam penelitian tersebut, menegaskan bahwa altermagnetisme tidak hanya berpotensi untuk transformasi dalam pengembangan perangkat memori, tetapi juga memberikan kunci untuk mengisi celah yang ada dalam superkonduktivitas—a field that has lagged due to the complexities of its underlying symmetries.

Dengan demikian, temuan mengenai altermagnetisme bukan hanya membuka cakrawala baru dalam penelitian material, tetapi juga memberikan landasan bagi pengembangan teknologi yang lebih canggih dan efisien di masa depan. Para ilmuwan kini berharap dapat meneruskan penelitian lebih jauh untuk mengeksplorasi potensi nyata dari kelas magnetisme baru ini dalam aplikasi teknologi yang lebih luas.

Rizky Maulana

Rizky Maulana adalah penulis di situs cungmedia.com. Cung Media adalah portal berita dan media online yang menyajikan informasi terkini, menarik, dan viral seputar peristiwa lokal hingga nasional dengan gaya yang informatif dan mudah diakses.

Berita Terkait

Back to top button