Kecerdasan buatan (AI) telah menjadi elemen penting dalam inovasi di industri ritel dan barang kemasan konsumen (CPG). Dalam survei tahunan yang dilakukan oleh NVIDIA berjudul "State of AI in Retail and CPG", terungkap bahwa 9 dari 10 perusahaan ritel saat ini tengah mengadopsi atau menguji penggunaan AI dalam operasional mereka. Survei ini menggali wawasan tentang bagaimana teknologi ini mengubah cara bisnis beroperasi dan berinteraksi dengan pelanggan.
Survei tersebut menunjukkan bahwa 89% responden melaporkan secara aktif menggunakan AI atau sedang mengevaluasi proyek AI. Ini meningkat dari 82% pada tahun sebelumnya. Selain itu, 87% dari responden memandang AI sebagai faktor positif yang membawa dampak pada peningkatan pendapatan tahunan mereka. Sebanyak 94% juga menyatakan bahwa penerapan AI telah membantu menurunkan biaya operasional mereka.
Penggunaan AI generatif, yang semakin populer di sektor ritel, menjadi sorotan utama. Lebih dari 80% perusahaan ritel saat ini sudah mulai menerapkan atau menguji proyek yang melibatkan AI generatif, khususnya dalam pembuatan konten untuk pemasaran dan analisis pelanggan. Kasus penggunaan yang paling umum untuk AI generatif meliputi:
- Pembuatan Konten untuk Pemasaran (60%)
- Analitik Prediktif (44%)
- Pemasaran dan Periklanan yang Dipersonalisasi (42%)
- Analisis dan Segmentasi Pelanggan (41%)
- Asisten Belanja Digital atau Kopilot (40%)
Meskipun ada kekhawatiran yang muncul seputar privasi data dan keamanan, 93% responden dalam survei tersebut tetap optimis dan berencana untuk meningkatkan investasi mereka dalam AI generatif.
AI juga telah merambah ke hampir setiap aspek operasional di ritel. Lebih dari 50% pengecer melaporkan telah menggunakan AI dalam lebih dari enam kasus penggunaan yang berbeda, mencakup manajemen inventaris, analisis, dan iklan adaptif di toko fisik, serta strategi pemasaran dan rekomendasi iklan yang dipersonalisasi untuk ritel digital. Dampak penggunaan AI terlihat jelas dengan peningkatan wawasan dan pengambilan keputusan (43%) serta produktivitas karyawan (42%) sebagai manfaat utama.
Namun, tantangan tetap ada. Pengecer masih menghadapi beberapa kesulitan, seperti kurangnya alat AI yang mudah digunakan dan dapat dipahami. Hal ini menciptakan kebutuhan akan solusi perangkat lunak yang lebih baik, terutama dalam hal AI generatif dan agen AI.
Dalam konteks rantai pasokan, banyak perusahaan beralih ke AI untuk mengatasi tantangan yang semakin besar, seperti tekanan pada efisiensi operasional. Hasil survei menunjukkan bahwa 58% responden melaporkan AI membantu meningkatkan efisiensi, sementara 45% menggunakan AI untuk menekan biaya rantai pasokan.
Dengan 82% perusahaan merencanakan peningkatan pengeluaran untuk AI di tahun fiskal berikutnya, jelas bahwa industri ritel dan CPG semakin mengandalkan kekuatan AI dalam menghadapi tantangan dan mencapai tujuan bisnis mereka. Temuan dari survei ini menunjukkan perubahan signifikan dalam operasi bisnis dan interaksi dengan pelanggan, mengindikasikan masa depan yang semakin digital dan berbasis data. Seiring berkembangnya teknologi, banyak perusahaan berinvestasi dalam inovasi untuk tetap kompetitif di pasar global yang terus berubah.