Tren di pasar dark web diperkirakan akan semakin dinamis pada tahun 2025, dengan munculnya beberapa perubahan signifikan dalam cara kelompok kejahatan siber beroperasi. Sebuah laporan terbaru dari Kaspersky mengidentifikasi setidaknya lima tren yang dapat mengubah lanskap tersebut dalam waktu dekat. Salah satu perkembangan yang paling mencolok adalah fragmentasi kelompok ransomware yang diprediksi akan semakin meluas.
Pertama, ada migrasi pengguna dari platform komunikasi Telegram kembali ke forum dark web. Ini terpicu oleh meningkatnya jumlah saluran di Telegram yang dilarang, mengakibatkan pelaku kejahatan siber mencari alternatif untuk berkomunikasi dan beroperasi. Riset menunjukkan bahwa meskipun Telegram menjadi pusat aktivitas kejahatan dunia maya pada tahun 2024, komunitas ini akan kembali ke tempat yang lebih tersembunyi, yaitu forum-forum yang hanya bisa diakses melalui dark web.
Kedua, Kaspersky mencatat adanya peningkatan operasi penegakan hukum tingkat tinggi yang difokuskan pada kelompok kejahatan siber. Tahun 2025 diperkirakan sebagai periode kunci dalam perang melawan kejahatan dunia maya. Para ahli memperkirakan bahwa penangkapan dan penyitaan terhadap infrastruktur dan forum kejahatan siber yang lebih menonjol akan meningkat, mendorong pelaku kejahatan untuk mengubah strategi dan berpindah ke forum khusus yang hanya dapat diakses oleh anggota terpilih.
Ketiga, fragmentasi kelompok ransomware menjadi permasalahan yang kian serius di dunia siber. Kelompok-kelompok ini bisa terpecah menjadi unit-unit yang lebih kecil dan independen, menjadikan mereka sulit untuk dilacak oleh pihak berwajib. Desentralisasi ini memberikan keleluasaan bagi penjahat untuk melanjutkan aktivitas ilegal mereka dengan lebih fleksibel, bersembunyi dari upaya penegakan hukum yang semakin gencar.
Keempat, adanya peningkatan dalam promosi layanan Malware-as-a-Service juga diprediksi akan terjadi. Dengan model ini, pencuri dan penguras data diperkirakan akan menawarkan lebih banyak layanan dan produk kepada pelanggan yang ingin melakukan kejahatan siber. Ketersediaan data dan kredensial yang dicuri akan semakin meningkat, menunggu dibeli atau diperjualbelikan di forum-forum gelap.
Kelima, kawasan Timur Tengah menunjukkan tren ancaman yang semakin meningkat, didorong oleh ketegangan geopolitik yang melanda wilayah tersebut. Mengingat situasi yang tidak stabil, hacktivisme diperkirakan akan terus meningkat. Jika ketegangan ini tidak mereda, serangan siber yang menyasar organisasi pemerintah dan perusahaan akan semakin marak, dengan jumlah korban ransomware yang meningkat signifikan sejak tahun-tahun sebelumnya.
Dalam menghadapi ancaman ini, Kaspersky merekomendasikan agar individu dan perusahaan menerapkan solusi keamanan yang komprehensif. Untuk individu, penggunaan perangkat lunak keamanan di semua perangkat sangat dianjurkan guna mencegah malware dan potensi kebocoran data. Sementara itu, bisnis harus secara aktif memantau dark web demi mengidentifikasi tanda-tanda aktivitas kriminal yang bisa membahayakan keamanan dan aset mereka. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang tren ini, langkah-langkah proaktif dapat diambil untuk melindungi diri dari jebakan dan ancaman yang terus berkembang.