Tahun 2025 menandai lahirnya Generasi Beta, kelompok yang terdiri dari individu yang lahir antara 2025 hingga 2039. Generasi ini akan tumbuh dalam dunia yang sangat terhubung dengan teknologi, menggunakan kemajuan yang ada sebagai bagian integral dalam kehidupan sehari-hari. Berikut adalah lima aspek penting yang perlu diketahui tentang Generasi Beta.
Pertama, nama “Beta” diambil dari alfabet Yunani, mengikuti penamaan Generasi Alpha sebelumnya. Nama ini bukan semata-mata simbolis, melainkan mencerminkan era baru dalam perkembangan sosial dan teknologi yang terus berubah cepat. Penamaan generasi dengan urutan alfabet menunjukkan pola yang akan terus berlanjut pada generasi yang akan datang, memberikan identitas unik bagi masing-masing kelompok.
Kedua, Generasi Beta akan hidup dalam dunia digital yang sepenuhnya terintegrasi. Sementara Generasi Alpha melihat kemunculan awal kecerdasan buatan (AI) dan teknologi cerdas, Generasi Beta akan mengalami teknologi ini di setiap aspek kehidupan mereka. Dari pendidikan hingga hiburan, AI dan otomatisasi akan melebur dalam rutinitas sehari-hari mereka, menjadikan teknologi bukan sekadar alat, tetapi bagian esensial dari kehidupan mereka.
Ketiga, keseimbangan antara konektivitas digital dan ekspresi diri akan menjadi ciri khas Generasi Beta. Mereka diharapkan dapat menjalin hubungan, belajar, dan bekerja dalam lingkungan virtual tanpa melupakan pentingnya interaksi fisik dan identitas di dunia nyata. Dalam hal ini, peran orang tua akan sangat vital untuk membantu mereka membangun identitas digital yang aman dan positif.
Keempat, perhatian terhadap isu-isu global merupakan sifat lain dari Generasi Beta. Dengan latar belakang orang tua yang dekat dengan isu lingkungan dan keberlanjutan, mereka akan lebih peka terhadap tantangan global, termasuk perubahan iklim. Hal ini akan mendorong mereka untuk aktif dalam mencari solusi inovatif dalam menghadapi masalah dunia yang lebih kompleks.
Kelima, perubahan demografis yang signifikan akan memengaruhi kehidupan Generasi Beta. Diperkirakan terjadi penurunan angka kelahiran global bersamaan dengan meningkatnya usia harapan hidup, yang berarti fokus masyarakat akan bergeser dari masalah ketidakseimbangan populasi ke arah keberlanjutan.
Generasi Beta diharapkan akan membawa perubahan besar dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk cara manusia bekerja, belajar, dan berinteraksi. Memahami karakteristik serta tantangan yang akan dihadapi generasi ini adalah langkah krusial untuk mempersiapkan masyarakat menuju masa depan yang lebih baik dan berkelanjutan.
