Sains

WHO Hewan Dunia Desak Kontrol Flu Burung Setelah Kematian di AS

Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (WOAH) mendesak agar pengendalian virus flu burung diperketat setelah laporan kematian pertama akibat virus tersebut di Amerika Serikat. Dalam sebuah pernyataan pada Rabu (1/11), Direktur Jenderal WOAH, Emmanuelle Soubeyran, menekankan pentingnya manajemen risiko di sumber hewan guna mencegah penyebaran flu burung serta kemungkinan penularan ke manusia.

Flu avian, yang biasa dikenal sebagai flu burung, telah menyebar secara global dalam beberapa tahun terakhir. Penyakit ini tidak hanya menghancurkan populasi unggas, tetapi juga menyebabkan lonjakan harga pangan dan meningkatkan kekhawatiran akan kemungkinan pandemi baru. Soubeyran mengatakan, "Situasi ini benar-benar menunjukkan betapa pentingnya pengelolaan risiko di sumber hewan."

Berikut adalah beberapa langkah yang disarankan oleh WOAH untuk mengendalikan penyebaran flu burung:

  1. Peningkatan Investasi Pemantauan: Penting untuk meningkatkan investasi dalam pemantauan virus di burung liar dan hewan lainnya, terutama mengingat tingginya jumlah spesies yang terinfeksi.

  2. Perluasan Vaksinasi: WOAH menyerukan penggunaan vaksin secara lebih luas, di samping langkah-langkah kontrol lainnya. “Jika digunakan dengan benar, vaksin akan mengurangi sirkulasi virus dan, oleh karena itu, paparan kepada manusia,” tambah Soubeyran.

  3. Kesadaran Masyarakat: Masyarakat perlu lebih sadar akan situasi ini. Ketidaktahuan berpotensi meningkatkan risiko infeksi dan memungkinkan virus untuk beredar di antara unggas, babi, sapi, dan hewan liar.

  4. Pengurangan Risiko Mutasi: Jika virus dapat sirkulasi di antara berbagai spesies, kemungkinan terjadinya mutasi dan penciptaan pandemi baru meningkat.

Menurut Soubeyran, flu burung umumnya dibawa oleh burung migran sebelum menyebar di antara peternakan, dan dalam beberapa kasus, menular ke manusia, terutama pekerja pertanian. Meskipun vaksinasi dapat menjadi bagian dari solusi, banyak negara pengeskpor, kecuali Prancis, ragu untuk mengadopsi kebijakan tersebut, khawatir hal itu bisa memicu pembatasan perdagangan dari negara lainnya.

Situasi saat ini menuntut tindakan segera untuk meningkatkan pengendalian flu burung, bukan hanya untuk melindungi hewan tetapi juga untuk mencegah potensi krisis kesehatan manusia di masa mendatang. Hanya dengan integrasi strategi pemantauan dan vaksinasi yang lebih ketat, ancaman flu burung dapat diminimalkan.

Nadia Permatasari

Nadia Permatasari adalah penulis di situs cungmedia.com. Cung Media adalah portal berita dan media online yang menyajikan informasi terkini, menarik, dan viral seputar peristiwa lokal hingga nasional dengan gaya yang informatif dan mudah diakses.

Artikel Terkait

Back to top button