Truk tangki yang membawa bahan kimia berbahaya, khususnya cairan caustic soda atau lebih dikenal sebagai soda api, mengalami kebocoran di jalan Cikamuning-Wadungdomba, Padalarang, pada 24 Desember 2024. Peristiwa ini memicu kepanikan di kalangan warga setempat dan pengguna jalan. Video yang diunggah oleh Radio PRFM menunjukkan bagaimana muatan bahan kimia tersebut tumpah ke jalan, menimbulkan kekhawatiran akan dampak kesehatan yang mungkin ditimbulkan.
Soda api, yang merupakan larutan natrium hidroksida (NaOH), dikenal sebagai bahan aktif untuk berbagai aplikasi, termasuk pengelupasan lapisan cat dari permukaan kayu, kaca, dan logam. Meski memiliki manfaat industri, bahan kimia ini juga sangat berbahaya. Kontak langsung dengan soda api dapat menyebabkan iritasi, gangguan pernapasan, bahkan sensitisasi pada kulit. Bahkan, zat ini mudah terbakar dan harus dijauhkan dari api.
Setelah insiden tersebut, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bandung Barat segera mengambil tindakan untuk membersihkan tumpahan tersebut. Usaha pembersihan melibatkan penggunaan cairan penetral untuk meredakan reaksi kimia yang mungkin terjadi, serta deterjen untuk menangani jalan yang licin akibat tumpahan tersebut.
Warganet menyuarakan kepanikannya di media sosial X, dengan menyoroti beragam kekhawatiran. Banyak yang mempertanyakan standar operasional perusahaan pengangkut dan kelayakan kendaraan yang digunakan untuk membawa bahan kimia berbahaya ini. Kritik juga ditujukan pada pengemudi truk, yang dianggap tidak cukup memahami risiko yang terkait dengan muatan yang dibawanya. Salah satu pengguna media sosial, Dandhy Laksono, menegaskan bahwa keberadaan bahan kimia berbahaya di jalanan padat penduduk tanpa pengamanan yang memadai meningkatkan risiko kecelakaan.
Berikut adalah beberapa poin yang menjadi perhatian khusus dalam insiden ini:
Standar Operasional Pengangkutan: Publik mempertanyakan prosedur dan regulasi yang harus dipatuhi oleh perusahaan dalam pengangkutan bahan kimia berbahaya.
Dampak Kesehatan: Pengetahuan tentang bahaya soda api dan penanganannya kurang sosialisasi di masyarakat, yang dapat meningkatkan risiko kecelakaan.
Respons Cepat: Tindakan cepat DLH dalam pembersihan menunjukkan pentingnya respons darurat di situasi seperti ini.
- Kesadaran Masyarakat: Perlu adanya edukasi lebih lanjut agar masyarakat memahami risiko bahan kimia yang beredar di sekitar mereka dan cara aman menanganinya.
Kasus ini tidak hanya menyoroti potensi bahaya yang ditimbulkan oleh pengangkutan bahan kimia berbahaya tetapi juga pentingnya penerapan standard operasional prosedur yang ketat untuk menjamin keselamatan publik di jalanan.