Inovasi di bidang konstruksi tengah menggeliat, terutama di Indonesia. Dosen Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, Fatriady MR, menciptakan terobosan dengan mengubah limbah styrofoam yang selama ini sulit terurai menjadi beton ringan yang tahan gempa. Penelitian ini diungkapkan dalam disertasinya yang berjudul "Dinding Beton Ringan Tahan Gempa, Solusi Inovatif Menggunakan Limbah Styrofoam dalam Konstruksi Bangunan". Melalui penelitian ini, Fatriady berhasil meraih gelar doktor dalam bidang Ilmu Teknik Sipil.
Dalam wawancara, Fatriady mengungkapkan bahwa disertasinya bertujuan untuk mengembangkan teknologi dalam konstruksi dan juga berkontribusi mengatasi masalah limbah. "Dengan memanfaatkan styrofoam yang sudah tidak terpakai, kita bisa membuat dinding beton ringan yang lebih tahan gempa dan ramah lingkungan," jelasnya. Dengan kemampuan dinding tersebut, diharapkan dapat menjadi solusi bagi bangunan di daerah rawan gempa.
Keberadaan styrofoam di Indonesia saat ini menjadi masalah besar karena material ini tidak dapat terurai secara alami. Menurut Fatriady, menggunakan limbah ini tidak hanya mengurangi pencemaran tetapi juga menghadirkan alternatif bahan bangunan yang lebih aman. "Pendidikan dan riset ini adalah langkah kecil untuk memberikan kontribusi positif kepada masyarakat," kata Fatriady, sembari berharap agar hasil penelitiannya dapat bermanfaat bagi masyarakat, khususnya yang tinggal di daerah rawan bencana.
Berikut adalah beberapa poin penting dari penelitian Fatriady MR:
Pemanfaatan Limbah: Riset ini memanfaatkan limbah styrofoam yang sudah tidak terpakai, mendaur ulang material tersebut untuk dijadikan bahan konstruksi yang lebih aman dan ramah lingkungan.
Tahan Gempa: Beton ringan yang dihasilkan dari limbah styrofoam ini memiliki daya tahan yang lebih baik terhadap gempa, memberi harapan lebih pada keselamatan bangunan di daerah rawan gempa.
Kontribusi kepada Lingkungan: Penelitian ini tidak hanya fokus pada aspek teknis, tetapi juga berkomitmen mengatasi masalah pencemaran yang ditimbulkan oleh limbah styrofoam.
Inspirasi bagi Generasi Muda: Fatriady mendorong generasi muda untuk berperan aktif dalam inovasi dengan tidak hanya berkutat di dunia akademis, tetapi juga menjadi ilmuwan yang peduli pada perkembangan lingkungan.
- Dukungan untuk Proyek Berkelanjutan: Hasil riset ini bisa diterapkan dalam proyek pembangunan berkelanjutan di kota-kota besar, memperkuat konsep ramah lingkungan dalam konstruksi.
Selama proses promosi doktoralnya pada 16 Desember 2024, Fatriady dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Wakil Rektor, kolega, dan keluarga. Dalam sambutannya, ia menegaskan pentingnya penelitian ini sebagai titik awal untuk mengembangkan teknologi yang bermanfaat bagi masyarakat.
Fatriady berharap penelitiannya bisa diimplementasikan secara luas untuk melindungi masyarakat di daerah rawan gempa, serta memberi peluang bagi masyarakat untuk menerapkan teknologi ramah lingkungan dalam proyek pembangunan. Ia menyatakan, "Di Kota Makassar dan sekitarnya, kita punya potensi untuk mengembangkan konstruksi bangunan yang lebih ramah lingkungan."
Dengan inovasi yang telah dihasilkan, diharapkan komitmen untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik dapat diwujudkan, serta meminimalisir dampak negatif yang ditimbulkan oleh bencana alam seperti gempa bumi. Ini adalah langkah berharga dalam mencapai pembangunan yang berkelanjutan dan menjaga kelestarian bumi bagi generasi mendatang.