DECATUR, Ala. — Di kawasan pertanian yang terendam di dekat Sungai Tennessee, ribuan burung kren pasir (sandhill cranes) berdiri tegak di antara batang jagung yang patah dan air dangkal, mencari makanan seperti jagung, beri, biji-bijian, dan serangga. Suara dan tampilan dari ribuan burung ini menciptakan simfoni trills, terompet, dan honks di sepanjang Wheeler National Wildlife Refuge Center selama musim dingin. Migrasi tahunan kren pasir ini menarik perhatian para pengamat burung dari berbagai penjuru, tidak hanya untuk melihat burung-burung tinggi tersebut secara dekat tetapi juga untuk berkesempatan menyaksikan kren whooping yang langka dan terancam punah.
Park ranger David Young menyebut tempat ini sebagai “surga bagi para pengamat burung.” Kren pasir, yang dikenal dengan dahi merahnya dan bulu abu-abu, melakukan migrasi tahunan ke Alabama dari wilayah Danau Besar. Sejak pertengahan 1990-an, kren pasir mulai tinggal di Wheeler untuk musim dingin, dengan jumlah yang meningkat pesat pada tahun 2000-an. Tahun lalu, jumlah populasi kren pasir yang menghabiskan musim dingin di Wheeler mencapai rekor baru dengan 30.000 individu.
“Di Lembah Tennessee, kami memiliki tiga hal yang diperlukan oleh kren ini,” ungkap Young. “Lapangan terbuka di sekitar pusat pengunjung kami, sisa tanaman yang masih ada, serta makanan alami yang mereka cari. Selain itu, kami juga menyediakan mudflats terbuka dan air dangkal di Sungai Tennessee dan anak-anak sungainya.”
Refugium ini menjadi hotspot bagi para pengamat burung yang ingin menggunakan teropong dan lebih dekat dengan kren setinggi 1,2 meter. Para pengunjung dapat menggunakan tempat persembunyian fotografi dan pusat observasi dua tingkat. Festival Kren yang diadakan setiap tahun pada bulan Januari semakin menarik perhatian banyak pengunjung.
Kren pasir memberikan pertunjukan mengesankan dengan menari di atas kaki ramping mereka, mengepakkan sayap, dan mengangkat paruh panjang mereka ke udara sambil mengeluarkan suara purring dan squawks saat bersosialisasi. Diana Maybury-Sharp, seorang pengunjung dari Birmingham, mengatakan bahwa pengalaman melihat kren pasir di Wheeler adalah sesuatu yang luar biasa dibandingkan dengan pengalaman di tempat lain.
“Di sini mereka tidak bersuara seperti di tempat-tempat lain karena jumlahnya sangat banyak,” kata Maybury-Sharp. Kren whooping, yang berasal dari populasi migras timur dari Wisconsin, mulai bermigrasi ke Alabama pada tahun 2004, dengan jumlah yang berkisar antara 12 hingga 20 individu setiap musim dingin. Kren-kren ini hampir punah pada awal 1900-an akibat perburuan dan hilangnya habitat karena pertanian, namun upaya pemulihan secara bertahap meningkatkan populasi mereka menjadi lebih dari 800 ekor.
Kren whooping kadang sulit dikenali di antara kelompok kren pasir yang lebih pendek, tetapi tinggi dan bulu putih membuat mereka menjadi lebih mencolok. Young menjelaskan bahwa pola migrasi kren ini dapat berubah seiring dengan tren iklim di daerah bersarang dan tempat musim dingin mereka.
Banyak pengamat burung, seperti Rob Broeren dari Huntsville, sering mengunjungi refugium ini untuk memotret burung dan bebek. “Kesabaran adalah kunci untuk mendapatkan foto yang menarik,” ungkap Broeren. “Hari-hari baik terjadi saat Anda bisa menangkap momen menarik dari mereka yang sedang bersuara.”
Kren pasir biasanya mulai meninggalkan refugium ini pada pertengahan bulan Februari. Young mencatat bahwa semakin tampak kegelisahan dan aktivitas burung-burung tersebut, menandakan bahwa mereka bersiap untuk kembali ke tempat bersarang mereka. “Mereka pintar dan akan menggunakan angin selatan untuk kembali ke tanah pengembangbiakan mereka ketika momen itu tepat,” jelasnya. Keberadaan serta migrasi kren di Wheeler National Wildlife Refuge bukan hanya memberikan pengalaman spektakuler bagi pengunjung, tetapi juga menyoroti pentingnya habitat bagi spesies burung ini dalam menghadapi tantangan lingkungan yang akan datang.