Sains

SpaceX Sukses Tangkap Booster ‘Chopsticks’, Starship Meledak!

SpaceX mencapai tonggak baru dengan melakukan penerbangan uji ketujuh dari roket Starship pada hari Kamis, yang menjadi misi paling ambisius dalam program tersebut hingga saat ini. Misi ini menonjol tidak hanya karena keberhasilan menangkap booster yang kembali ke Bumi menggunakan mekanisme “chopsticks” atau “Mechazilla”, tetapi juga karena insiden yang menyebabkan hilangnya pesawat luar angkasa.

Setelah peluncuran yang berlangsung tepat pada pukul 5:37 PM ET, booster Super Heavy yang dilengkapi dengan 33 mesin Raptor berhasil mendarat dengan selamat. Namun, 8,5 menit setelah lepas landas, mulai muncul masalah ketika Starship mengalami apa yang disebut SpaceX sebagai “rapid unscheduled disassembly” atau RUD, istilah yang sering digunakan untuk menyebut ledakan. SpaceX mengonfirmasi bahwa pesawat luar angkasa tersebut hilang setelah mencapai ketinggian sekitar 90 mil, melaju dengan kecepatan 13.200 mil per jam.

Insiden ini memiliki dampak langsung terhadap penerbangan sipil di sekitar wilayah peluncuran. Menurut laporan dari situs pelacakan penerbangan Flightradar24, banyak penerbangan yang ditunda atau dialihkan untuk menghindari puing-puing yang jatuh. Federal Aviation Administration (FAA) juga mengeluarkan pernyataan bahwa penerbangan dari Bandara Internasional Miami dan Bandara Fort Lauderdale-Hollywood mengalami penundaan rata-rata satu jam. FAA menyebut penundaan ini akibat dari “anomali peluncuran roket” dan peringatan tentang puing-puing.

“FAA sempat memperlambat dan mengalihkan pesawat di sekitar area tempat puing-puing jatuh,” kata pernyataan dari agensi tersebut, menambahkan bahwa operasi normal telah dilanjutkan setelah situasi mereda.

Elon Musk, pendiri SpaceX, tidak melewatkan kesempatan untuk berbagi momen tersebut di media sosial, mengunggah gambar yang menunjukkan puing-puing jatuh dan berkomentar bahwa “hiburan terjamin!” Meskipun banyak pihak menyoroti insiden ini, beberapa pemimpin industri, termasuk mantan Administrator NASA Bill Nelson, mengungkapkan dukungan terhadap uji coba yang dilakukan SpaceX.

Meskipun Starship tidak berhasil menyelesaikan tahap penerbangannya, misi ini dianggap penting untuk pengembangan generasi baru kendaraan luar angkasa. Perubahan signifikan termasuk tambahan kapasitas bahan bakar dan sistem navigasi baru yang lebih efisien diharapkan dapat meningkatkan performa kendaraan di masa mendatang. Upaya untuk menguji penyebaran satelit juga dilakukan, di mana Starship membawa 10 payload tiruan yang meniru ukuran dan bobot satelit Starlink generasi berikutnya.

SpaceX kembali bertekad untuk menganalisis data dari penerbangan ini untuk memahami penyebab kegagalan dan memperbaiki proses peluncuran di masa mendatang. Menurut SpaceX, semua elemen penerbangan dipatuhi dalam koridor peluncuran yang ditentukan, demi keselamatan publik. Dalam pernyataan yang lebih lanjut, Musk mengisyaratkan bahwa versi yang ditingkatkan dari Starship dan booster sudah siap untuk peluncuran berikutnya, dan tidak ada indikasi bahwa peluncuran akan tertunda lebih dari satu bulan.

Dengan keberhasilan menangkap booster dan sekilas tentang insiden ini, SpaceX terus berusaha untuk membangun masa depan penerbangan luar angkasa yang lebih ambisius, yang mencakup perjalanan ke Bulan dan Mars melalui program Artemis. Perjalanan inovatif ini memberikan pelajaran penting bagi pengembangan teknologi luar angkasa di masa mendatang.

Nadia Permatasari

Nadia Permatasari adalah penulis di situs cungmedia.com. Cung Media adalah portal berita dan media online yang menyajikan informasi terkini, menarik, dan viral seputar peristiwa lokal hingga nasional dengan gaya yang informatif dan mudah diakses.

Berita Terkait

Back to top button