
Pupy, seekor gajah Afrika betina, memulai perjalanan vitalnya menuju kebebasan setelah lebih dari 30 tahun hidup dalam penangkaran di kebun binatang Buenos Aires, Argentina. Perjalanan ini dimulai pada hari Senin ketika konvoi yang tidak biasa, dipenuhi dengan tim perawat dan dokter hewan, mengangkut Pupy dalam kerangka besi khusus menuju Sanctuary Gajah Brasil yang terletak di hutan hujan Amazon di negara bagian Mato Grosso, Brasil.
Perjalanan Pupy sejauh 2.700 kilometer (1.670 mil) ini diharapkan memberikan kehidupan yang lebih baik bagi gajah seberat 3,5 ton tersebut. Pupy merupakan gajah terakhir yang tinggal di kebun binatang tersebut, yang telah lama mendapatkan kritik karena kondisi tempatnya tinggal sebelum diubah menjadi tempat perlindungan alam sembilan tahun lalu.
Dalam perjalanan melewati provinsi Misiones, Argentina yang subur, Pupy berada dalam kerangka besi yang dirancang untuk pergerakan di jalan yang kasar. Dia diberi makan sayuran, buah-buahan, rumput, dan suplemen vitamin, sambil diawasi oleh staf Brasil dan pengelola Argentina melalui kamera di dalam kerangka. Maria José Catanzariti, seorang dokter hewan yang menangani Pupy, menjelaskan, “Dia melakukan perjalanan ini dengan sempurna. Terkadang dalam 24 jam pertama, hewan ini tidak mau makan, tetapi Pupy terus makan.”
Pupy adalah satu dari lebih dari 1.000 hewan liar, termasuk harimau, singa, beruang, dan simpanse, yang telah dipindahkan dari kebun binatang Buenos Aires ke tempat perlindungan di luar negeri sejak kebun binatang tersebut diubah menjadi situs konservasi spesies pada tahun 2016. Para hewan ini kini dapat membangun kehidupan baru di tempat yang lebih alami.
Beberapa hewan lain yang telah berhasil melakukan perjalanan serupa termasuk Sandra, seorang orangutan yang mengalami kehidupan terbatas di Argentina sebelum menemukan lingkungan yang lebih luas dan 22 teman baru di Center for Great Apes di Florida. Di Sanctuary Gajah Brasil, saat ini ada lima gajah Asia, termasuk Mara, yang juga berasal dari kebun binatang Argentina dan melakukan perjalanan serupa lima tahun lalu.
Sanctuary Gajah Brasil menetapkan prinsip untuk memberikan ruang bagi para pendatang baru untuk beradaptasi dengan kehidupan liar mereka. Secara khusus, para gajah diajarkan untuk mengembalikan perilaku alami mereka dan bersosialisasi dengan sesama setelah bertahun-tahun terisolasi. Namun, Pupy harus terlebih dahulu menjalani masa penyesuaian sendirian karena dia hanya dapat berinteraksi dengan gajah Afrika lainnya, dan berharap kehadiran gajah Afrika bernama Kenia yang saat ini tengah menjalani pelatihan sebelum melakukan perjalanan ke tempat perlindungan yang sama.
Bagi Pupy, momen ini merupakan langkah penting menuju kebebasan dan pemulihan. Sebagai gajah yang telah hidup dalam penangkaran selama lebih dari tiga dekade, transisi ini diharapkan tidak hanya memberikan ruang fisik, tetapi juga kesempatan untuk kembali ke perilaku alami dan interaksi sosial yang penting bagi kesejahteraannya. Masyarakat kini menantikan kedatangan Pupy di tempat barunya, berharap agar dia bisa menjalani hidup yang lebih bahagia dan sehat di lingkungan yang lebih sesuai dengan sifat aslinya.