Laporan terbaru menunjukkan bahwa tren penggunaan energi terbarukan semakin meningkat di seluruh dunia, dengan 47% dari total listrik yang dihasilkan di Uni Eropa berasal dari sumber-sumber terbarukan pada tahun 2024. Para ahli menyebutkan bahwa angka ini merupakan pertanda baik bagi kemampuan dunia untuk beralih dari bahan bakar fosil, yang berkontribusi pada perubahan iklim. Data ini menyoroti pentingnya pergeseran menuju sumber energi yang lebih berkelanjutan.
Dalam konteks global, sejumlah negara menonjol sebagai produsen listrik terbesar, terutama dalam hal kontribusi energi terbarukan. Data dari lembaga pemikir energi iklim Ember memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai proporsi energi terbarukan yang dihasilkan oleh negara-negara tersebut pada tahun 2023. Berikut adalah daftar negara-negara terbesar dalam produksi listrik beserta persentase dari total listrik yang berasal dari energi terbarukan:
- Brasil – 88.9%
- Kanada – 66.5%
- China – 30.6%
- Perancis – 26.5%
- Amerika Serikat – 22.7%
- Jepang – 22%
- India – 19.5%
- Rusia – 17.7%
- Korea Selatan – 9%
Masing-masing negara ini menunjukkan komitmen yang bervariasi terhadap penggunaan energi terbarukan. Brasil, misalnya, memimpin dengan persentase yang sangat tinggi. Keberhasilan Brasil dalam memanfaatkan sumber daya hidroelektrik memberikan kontribusi signifikan terhadap proporsi energi terbarukan yang dihasilkan. Di sisi lain, Kanada juga telah berinvestasi secara besar-besaran dalam infrastruktur energi terbarukan, terutama di sektor hidroelektrik dan angin.
China, meskipun menjadi salah satu pemimpin dalam produksi energi listrik secara keseluruhan, menunjukkan bahwa sekitar 30.6% dari elektrodit yang dihasilkan bersumber dari energi terbarukan. Negara ini telah mengembangkan proyek-proyek energi terbarukan dalam skala besar, terutama di sektor tenaga angin dan solar, dan merupakan pasar terbesar untuk energi terbarukan global.
Perancis, dengan kontribusi energi terbarukan sebesar 26.5%, sebagian besar bergantung pada tenaga nuklir, yang juga merupakan sumber energi bersih. Sementara itu, Amerika Serikat telah berupaya meningkatkan proporsi energi terbarukan, meskipun saat ini masih mengandalkan minyak dan gas untuk sebagian besar kebutuhannya.
Meskipun Jepang, India, Rusia, dan Korea Selatan menunjukkan angka yang lebih rendah, upaya mereka dalam meningkatkan pengembangan energi terbarukan menunjukkan adanya kesadaran global akan pentingnya keberlanjutan. India, misalnya, menargetkan rencana ambisius untuk meningkatkan kapasitas energi terbarukan dalam beberapa tahun ke depan.
Tren ini menunjukkan bahwa sementara beberapa negara telah mencapai kemajuan signifikan dalam penggunaan energi terbarukan, masih banyak tantangan yang perlu diatasi. Peralihan dari sumber energi fosil ke terbarukan membutuhkan kebijakan yang kuat, investasi yang terus-menerus, dan komitmen dari semua pemangku kepentingan. Dengan pertumbuhan terus menerus dalam sektor energi terbarukan, diharapkan dapat mendukung upaya global untuk mengurangi dampak perubahan iklim dan mencapai emisi net-zero di masa depan.