Presiden Prabowo Subianto kembali menarik perhatian publik dengan pernyataannya mengenai perluasan lahan kelapa sawit. Dalam pidatonya di Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional di Gedung Bappenas, Prabowo mengungkapkan keyakinannya bahwa penambahan lahan kelapa sawit tidak perlu mengkhawatirkan bahaya deforestasi. Pernyataan ini menjadi kontroversial mengingat Indonesia, sebagai salah satu negara dengan hutan tropis terluas di dunia, sudah menghadapi ancaman serius akibat praktik-praktik penggundulan hutan.
Prabowo menyatakan, “Saya kira ke depan kita harus tambah tanam kelapa sawit. Enggak usah takut apa itu katanya membahayakan, deforestasi, namanya kelapa sawit ya pohon.” Ia berargumen bahwa kelapa sawit memiliki kemampuan menyerap karbondioksida seperti pohon lainnya. Namun, pendapat ini bertentangan dengan banyak temuan yang mengungkapkan dampak negatif dari deforestasi yang disebabkan oleh ekspansi perkebunan kelapa sawit.
Menurut data dari laman Lindungi Hutan, deforestasi terjadi ketika area berhutan diubah menjadi lahan yang tidak berhutan, yang mengakibatkan hilangnya vegetasi pohon. Dalam periode 2021-2022, Indonesia mengalami deforestasi yang signifikan, dengan emisi gas rumah kaca meningkat hingga 200 juta ton metrik tiap tahunnya. Penyebab utama deforestasi di Indonesia meliputi:
1. Kebakaran hutan yang sering kali tidak terkendali.
2. Pembukaan lahan untuk perkebunan.
3. Perambahan hutan oleh individu dan perusahaan.
4. Program transmigrasi yang membutuhkan lahan baru.
5. Pertambahan eksploitasi sumber daya alam.
Dampak dari deforestasi sangat serius dan meliputi bencana alam, kepunahan spesies flora dan fauna, serta pemanasan global yang memicu perubahan iklim. Selain itu, penggundulan hutan mempengaruhi siklus air, yang dapat berujung pada kekeringan di beberapa daerah, serta banjir di daerah lain.
Secara keseluruhan, pernyataan Prabowo membawa sorotan pada dilema yang dihadapi Indonesia, di mana kebutuhan untuk mempertahankan ekonomi harus diseimbangkan dengan upaya pelestarian lingkungan. Dengan pertumbuhan lahan kelapa sawit yang terus meningkat, penting untuk menyadari bahwa tantangan deforestasi adalah isu krusial yang harus ditangani secara serius. Keterlibatan semua pihak—pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta—diperlukan untuk menciptakan solusi yang berkelanjutan demi menjaga kelestarian hutan Indonesia.