Sains

Penelitian Baru: 1 dari 4 Hewan Air Tawar Terancam Punah!

Sekitar satu perempat dari spesies hewan yang hidup di ekosistem air tawar terancam punah, menurut penelitian terbaru yang dipublikasikan pada hari Rabu. Penelitian ini mencakup lebih dari 23.500 spesies, termasuk capung, ikan, dan kepiting, yang sepenuhnya bergantung pada habitat air tawar seperti sungai, danau, kolam, dan rawa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 24% dari spesies-spesies tersebut tergolong rentan, terancam, atau kritis akibat ancaman yang saling berinteraksi seperti polusi, pembangunan bendungan, pengambilan air, pertanian, spesies invasif, perubahan iklim, dan gangguan lainnya.

Peneliti Catherine Sayer dari International Union for Conservation of Nature di Inggris menyatakan bahwa meskipun habitat air tawar hanya mencakup kurang dari 1% dari permukaan bumi, mereka menyokong 10% dari spesies hewan di planet ini. “Sebagian besar spesies tidak memiliki satu ancaman saja yang membuatnya terancam punah, tetapi ada banyak ancaman yang bekerja secara bersamaan,” ungkap Sayer.

Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Nature ini merupakan yang pertama kali menganalisis risiko global terhadap spesies air tawar secara komprehensif. Sebelumnya, studi-studi lebih banyak berfokus pada hewan darat seperti mamalia, burung, dan reptil. Para peneliti, termasuk biologist Patricia Charvet dari Universitas Federal Ceará di Brasil, menggarisbawahi bahwa lingkungan air tawar sangat rapuh, meskipun mungkin terlihat kuat seperti sungai besar Amazon.

Beberapa ancaman utama yang dihadapi spesies air tawar meliputi:

1. Polusi dari aktivitas manusia, termasuk penggunaan pestisida dan limbah industri.
2. Pembangunan bendungan yang mengubah aliran sungai dan habitat.
3. Pengambilan air yang berlebihan untuk pertanian dan keperluan domestik.
4. Spesies invasif yang mengganggu ekosistem lokal.
5. Perubahan iklim yang memengaruhi pola hujan dan suhu air.

Stuart Pimm, seorang ahli ekologi dari Duke University yang tidak terlibat dalam penelitian ini, menggambarkan hasil penelitian ini sebagai “dokumen yang sangat penting dan telah lama dinantikan.” Ia menyoroti bahwa hampir setiap sungai besar di Amerika Utara dan Eropa telah dimodifikasi secara besar-besaran melalui pembangunan bendungan, yang berisiko mengancam spesies air tawar.

Di Amerika Selatan, ekosistem sungai Amazon menghadapi berbagai ancaman dari deforestasi dan penambangan emas ilegal. Charvet mengungkapkan bahwa kebakaran hutan yang ilegal dapat mencemari sungai dengan abu, sementara para penambang emas yang tidak terdaftar mencemari air dengan merkuri. “Sungai dan rawa mengkonsentrasikan semua yang terjadi di sekitarnya. Jika terjadi sesuatu yang sangat buruk, seperti tumpahan asam atau minyak, itu bisa mengancam seluruh spesies,” pungkas Charvet, menandakan urgensi perlindungan terhadap ekosistem yang berharga ini.

Nadia Permatasari

Nadia Permatasari adalah penulis di situs cungmedia.com. Cung Media adalah portal berita dan media online yang menyajikan informasi terkini, menarik, dan viral seputar peristiwa lokal hingga nasional dengan gaya yang informatif dan mudah diakses.

Artikel Terkait

Back to top button