NASA baru-baru ini mengungkap temuan mengejutkan yang mengaitkan kegiatan rekayasa manusia dengan perubahan dinamis dalam rotasi Bumi. Dalam laporan tersebut, Bendungan Tiga Ngarai yang terletak di provinsi Hubei, China, diidentifikasi sebagai salah satu faktor penyebab melambatnya rotasi Bumi. Menurut penelitian, bendungan ini memperlambat rotasi Bumi sebesar 0,06 mikrodetik setiap harinya.
Bendungan Tiga Ngarai, yang merupakan proyek pembangkit listrik tenaga air terbesar di dunia, memanfaatkan aliran Sungai Yangtze, sungai terpanjang di Eurasia. Dengan kapasitas menampung air mencapai 40 miliar meter kubik, bendungan ini menghasilkan perubahan signifikan dalam redistribusi massa di Bumi. Saat air berkumpul dan menumpuk, distribusi berat di permukaan planet pun berubah, dan ini memengaruhi dinamika rotasi Bumi.
Berikut adalah beberapa poin penting dari penelitian tersebut:
Perubahan Distribusi Massa: Ketika air dari Bendungan Tiga Ngarai mengalir ke sungai dan sungai di sekitarnya, hal ini menyebabkan redistribusi berat di Bumi yang memperlambat rotasi.
Teori Rotasi Bumi: Efek dari bendungan ini mendasari bahwa ketika massa bergerak lebih dekat ke kutub, rotasi Bumi akan menjadi lebih cepat. Sebaliknya, massa yang menjauh dari poros Bumi menyebabkan perlambatan rotasi.
Implikasi terhadap Waktu: Perlambatan rotasi Bumi yang terjadi sebanyak 0,06 mikrodetik per hari ini berdampak pada panjang hari yang sedikit lebih lama. Meskipun terlihat sepele, perubahan ini dapat memiliki efek jangka panjang.
Dampak Kumula: Efek ini mirip dengan dampak yang muncul dari peristiwa alam besar seperti tsunami. Sebagai contoh, tsunami yang terjadi di Indonesia pada tahun 2004 menyebabkan pergeseran Kutub Utara sebesar 2,5 sentimeter.
Pengaruh terhadap Lingkungan: Perubahan rotasi Bumi ini bisa berdampak pada aktivitas pasang surut, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi ekosistem pesisir dan kehidupan laut.
- Rekayasa Manusia dan Bumi: Proyek skala besar, seperti Bendungan Tiga Ngarai, merupakan contoh nyata dari bagaimana kegiatan manusia dapat menyebabkan perubahan besar pada mekanisme Bumi.
Meskipun dampak dari perlambatan rotasi ini tergolong kecil, penelitian ini menegaskan pentingnya hubungan antara aktivitas antropogenik dan sistem alam. Peneliti NASA berpendapat bahwa bangunan infrastruktur besar dan ekstraksi air tanah berpotensi mengubah permukaan laut dan memiringkan poros Bumi.
Keberadaan Bendungan Tiga Ngarai menunjukkan bagaimana rekayasa manusia tidak hanya mempengaruhi kehidupan sehari-hari, tetapi juga dapat membawa konsekuensi yang lebih besar bagi planet ini. Dengan penelitian lebih lanjut, diharapkan kita dapat lebih memahami dampak dari pembangunan besar-besaran terhadap keseimbangan lingkungan dan dinamika planet yang kita tinggali.