Sains

Misteri Kristen Pertama di Eropa Terungkap! Jimat Perak 1800 Tahu

Para arkeolog baru-baru ini membuat penemuan yang mengejutkan di Frankfurt, Jerman, yang memungkinkan mereka untuk menguraikan inskripsi dari sebuah jimat perak berusia 1.800 tahun. Amulet ini dianggap sebagai bukti awal Kekristenan di Eropa, khususnya di wilayah utara Pegunungan Alpen, dan bisa mengubah pandangan sejarah tentang perkembangan agama Kristen.

Penemuan ini terjadi di situs pemakaman di pinggiran Frankfurt, di mana amulet ditemukan di bawah dagu kerangka seorang pria. Meskipun artefak ini ditemukan pada tahun 2018, teknologi pemindaian modern yang digunakan baru-baru ini memungkinkan para ilmuwan untuk membaca tulisan kuno tersebut. Inskripsi itu mencantumkan nama Yesus Kristus sebagai "Anak Allah" dan disertai dengan pernyataan-pernyataan religius lainnya.

Berikut adalah beberapa fakta penting terkait penemuan ini:

  1. Inskripsi Perak Frankfurt: Amulet tersebut terdiri dari lembaran perak tipis yang berukuran 3,5 cm, dikenal sebagai ‘Inskripsi Perak Frankfurt’. Inskripsi terdiri dari 18 baris yang menyebutkan tokoh-tokoh penting dalam Kekristenan awal.

  2. Penggunaan Teknologi Canggih: Para ahli dari Leibniz Center for Archaeology (LEIZA) menerapkan pemindaian tomografi komputer (CT) untuk membacanya. Pemindaian ini memungkinkan mereka untuk melihat dengan jelas ukiran pada amulet yang rapuh tersebut.

  3. Konteks Historis: Amulet ini berasal dari tahun 230 hingga 270 Masehi, di mana agama yang dominan di Eropa adalah Yudaisme dan paganisme. Temuan ini membuktikan berkurangnya stigma terhadap umat Kristen pada masa tersebut.

  4. Konteks Situs Pemakaman: Selain amulet, para peneliti juga menemukan mangkuk dupa dan kendi dari tanah liat di makam yang sama. Hal ini menambah indikasi bahwa pria yang dikubur di sana adalah seorang Kristen setia, meskipun pada masa itu umat Kristen mengalami berbagai penganiayaan.

Wali Kota Frankfurt, Mike Josef, memuji penemuan ini dan menjelaskan bahwa hal tersebut akan memaksa para ilmuwan untuk merevisi pandangan mereka tentang sejarah Kekristenan di wilayah tersebut selama 50 hingga 100 tahun ke belakang. Ia mengungkapkan rasa bangga masyarakat terhadap penemuan yang luar biasa ini, terutama menjelang perayaan Natal yang sarat dengan makna spiritual.

Profesor Markus Scholz dari Universitas Goethe yang memimpin upaya dekripsi amulet ini mengungkapkan bahwa dia terkejut setelah mengetahui inskripsi tersebut ditulis dalam bahasa Latin, bukan dalam bahasa Yunani atau Ibrani yang biasanya digunakan pada artefak serupa. Hal ini menambah keunikan dan kompleksitas penemuan ini.

Meski beberapa bagian dari asli teks mungkin hilang, para ilmuwan tetap merasa yakin bahwa tulisan ini sepenuhnya menggambarkan tema Kristen dan menunjukkan bahwa ada pengaruh signifikan dalam perkembangan iman Kristen awal di Eropa.

Penemuan ini menandai langkah awal yang signifikan dalam mengeksplorasi lebih jauh keberadaan situs-situs pemakaman Kristen kuno yang mungkin masih tersembunyi di berbagai lokasi di Eropa. Dengan kemajuan teknologi dekripsi saat ini, para peneliti berharap dapat memperluas pemahaman kita tentang sejarah awal Kekristenan dan konteks sosial serta kebudayaan di mana agama ini mulai berkembang.

Cung Media

Cung Media adalah portal berita dan media online yang menyajikan informasi terkini, menarik, dan viral seputar peristiwa lokal hingga nasional dengan gaya yang informatif dan mudah diakses.

Artikel Terkait

Back to top button