Para ilmuwan baru saja mengungkap teori yang menarik tentang asal usul bulan besar Pluto, Charon. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa Pluto dan Charon mengalami tabrakan yang disebut sebagai "ciuman dan penangkapan" (kiss and capture) yang terjadi miliaran tahun yang lalu. Teori ini berusaha menjelaskan bagaimana dua tubuh langit ini dapat terjalin erat dalam sistem binary saat mereka bertabrakan.
Menurut penelitian yang dipimpin oleh Adeene Denton, penulis utama studi yang dipublikasikan di jurnal Nature Geoscience, Pluto dan Charon memiliki sifat struktural yang berbeda dari benda langit lain yang lebih besar. Ketika ilmuwan sebelumnya berpendapat bahwa Charon terbentuk melalui mekanisme serupa dengan Bulan Bumi, di mana sebuah objek seukuran Mars menabrak, penemuan ini menunjukkan bahwa kedua tubuh langit ini kemungkinan besar tetap utuh setelah tabrakan. Mereka kemudian berputar bersama, membentuk struktur seperti "manusia salju kosmik" sebelum akhirnya berpisah menjadi sistem biner yang ada saat ini.
Dalam skenario ini, Denton menjelaskan bahwa mereka menemukan jenis tabrakan yang tidak biasa. Sebagian besar skenario tabrakan planet biasanya diklasifikasikan sebagai ‘tabrak lari’ atau ‘gesek dan bergabung’. Namun, pada kasus Pluto dan Charon, keduanya sempat melekat bersama sebelum akhirnya terpisah tetap saling terikat secara gravitasi.
Penemuan ini bukan hanya penting untuk memahami asal usul Pluto dan Charon, tetapi juga memberikan pandangan baru tentang bagaimana planet dan bulan terbentuk. Khususnya, ini berpotensi menjelaskan keberadaan lautan bawah permukaan di bawah lapisan es Pluto. Penelitian ini menunjukkan bahwa tabrakan semacam itu dapat memanaskan inti benda langit, yang mungkin mengakibatkan pembentukan lautan bawah permukaan.
Beberapa poin penting dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
- Teori Ciutan dan Penangkapan: Penemuan ini memperkenalkan skenario baru di mana dua tubuh langit berkolisi, melekat sebentar, lalu terpisah.
- Kondisi Struktural Berbeda: Pluto dan Charon, yang terbuat dari es dan batu, memperlihatkan sifat yang unik dibandingkan dengan bulan-bulan kecil di tata surya.
- Konsekuensi pada Pembentukan Lautan: Tabarakan menyebabkan peningkatan suhu pada Pluto yang dapat mengarah pada pembentukan lautan bawah permukaan.
Dengan dukungan dari simulasi numerik yang lebih maju dalam model pembentukan dampak, ilmuwan kini dapat lebih baik memahami momentum yang ditransfer antara Pluto dan Charon selama tabrakan. Penemuan ini membuka kemungkinan baru mengenai sejarah sistem Kuiper Belt, di mana banyak objek serupa mungkin juga mengalami tabrakan dengan hasil yang serupa. Penelitian ini bisa menjadi langkah penting dalam memahami evolusi dunia dingin di tepi tata surya kita.