Kehidupan di Bumi telah berevolusi dalam rentang waktu yang sangat lama, mencapai perkembangan yang rumit dari organisme mikroskopis menjadi bentuk kehidupan multiseluler. Namun, dengan pertanyaan menarik tentang eksistensi planet lain yang mungkin lebih layak huni dibandingkan Bumi, para ilmuwan semakin aktif melakukan penelitian untuk menemukan fenomena ini. Dengan berbagai faktor yang berperan penting, seperti ketersediaan air, atmosfer yang cocok, dan posisi relatif terhadap Matahari, Bumi tampak sebagai standar kehidupan yang ideal. Namun, apakah mungkin ada planet lain di luar sana yang lebih mampu mendukung kehidupan?
Para ahli astrobiologi Rene Heller dan John Armstrong telah melakukan penelitian yang mendalami karakteristik planet yang lebih mungkin untuk dihuni dibandingkan Bumi. Penelitian ini berusaha menemukan faktor-faktor yang membuat planet ekstrasurya atau bulan ekstrasurya menjadi lebih layak huni. Heller dan Armstrong menjelaskan bahwa meskipun sebuah planet tidak harus berada dalam zona layak huni bintang induknya untuk bisa dihuni, kondisi seperti pemanasan pasang surut bisa menjaga suhu yang mendukung kehidupan.
Ada beberapa sifat yang direkomendasikan oleh Heller dan Armstrong untuk calon planet super layak huni, antara lain:
- Massa: Planet yang lebih besar, dua hingga tiga kali massa Bumi, dapat menciptakan aktivitas tektonik yang lebih luas dan siklus karbon-silikat yang bertahan lama.
- Magnetosfer: Planet dengan massa lebih besar biasanya memiliki magnetosfer yang lebih kuat, menawarkan perlindungan dari angin matahari dan mempertahankan atmosfer yang lebih tebal.
- Tipe Bintang: Bintang tipe K, yang lebih kecil dan lebih melimpah, memiliki masa hidup yang lebih lama dibandingkan bintang tipe G (seperti Matahari), memberi lebih banyak waktu bagi kehidupan untuk berevolusi.
- Sifat Orbit: Eksentrisitas orbit—seberapa elips atau melingkar orbit suatu planet—berperan dalam menentukan iklim, di mana nilai eksentrisitas yang lebih tinggi mungkin memberikan iklim yang lebih dinamis dan beragam.
Sebuah studi terbaru pada tahun 2020 mencoba mengidentifikasi kandidat planet ekstrasurya yang sangat layak huni, dengan parameter yang terinspirasi oleh penelitian sebelumnya. Dua puluh empat kandidat diidentifikasi, namun hanya dua yang secara resmi dikonfirmasi sebagai planet. Salah satu kandidat, Kepler-69c, berusia sekitar tujuh miliar tahun tetapi disinyalir memiliki kondisi permukaan yang mirip dengan Venus, sehingga keupayaannya untuk mendukung kehidupan masih dipertanyakan. Planet kedua, Kepler-1126b, juga diragukan statusnya sebagai super layak huni.
Dalam beberapa tahun mendatang, harapan untuk menemukan planet-planet yang lebih layak huni akan didukung oleh kemajuan teknologi pengamatan luar angkasa. Teleskop seperti JWST dan rencana untuk teleskop baru seperti PLATO dan ARIEL berpotensi memberikan wawasan lebih mendalam tentang atmosfer eksoplanet yang mungkin mendukung kehidupan.
Bumi, dengan semua kekayaan dan kompleksitasnya, tetap menjadi satu-satunya rumah kita. Namun, penting untuk terus menjelajahi kemungkinan eksistensi planet lain yang mungkin, dengan karakteristik uniknya sendiri, bisa menjadi tempat bagi kehidupan. Upaya penelitian ini tidak hanya menambah pengetahuan kita tentang kosmos tetapi juga mengeksplorasi harapan masa depan bagi umat manusia dalam konteks kehidupan di luar Bumi.