Sains

Jimat 1800 Tahun Ungkap Sejarah: Akui Yesus Anak Allah di Eropa

Para arkeolog baru-baru ini membuat penemuan mengejutkan dengan ditemukannya jimat perak berusia 1800 tahun yang dapat mengubah pandangan sejarah agama Kristen di Eropa. Jimat ini ditemukan di dekat Frankfurt, Jerman, dan mencatat pengakuan Yesus sebagai Anak Allah, yang memperkuat klaim tentang perkembangan kekristenan di kawasan utara Pegunungan Alpen.

Walikota Frankfurt, Mike Josef, mengatakan bahwa artefak ini memberikan wawasan baru bagi sejarah kekristenan yang sebelumnya diperkirakan hanya ada dalam jangka waktu 50 hingga 100 tahun terakhir. Sebuah tim ahli dari Leibniz Center for Archaeology (LEIZA) menggunakan pemindaian komputer tomografi untuk menganalisis jimat tersebut dan berhasil memecahkan sekitar 18 kode ukiran yang terdapat di dalamnya. Jimat ini diyakini berasal dari antara tahun 230 dan 270 M, saat berbagai agama seperti Yudaisme dan Paganisme berada pada puncaknya di Eropa.

Jimat ini berukuran kecil, hanya sekitar 1,4 inci, dan ditemukan tepat di bawah dagu kerangka seorang pria di situs pemakaman yang sama di pinggiran Frankfurt. Menurut para ilmuwan, jimat kuno semacam itu biasa digunakan sebagai pelindung dari bahaya dan juga untuk mengatasi penyakit.

Teks yang terukir di jimat ini mengandung frase yang menyatakan pengakuan terhadap Yesus Kristus sebagai “Anak Allah.” Salah satu kutipan menarik dari jimat tersebut adalah: “Semoga sarana keselamatan ini melindungi orang yang menyerahkan dirinya kepada kehendak Tuhan Yesus Kristus, Anak Allah.”

Penemuan jimat ini merupakan kelanjutan dari studi arkeologi yang menemukan bukti serupa, seperti mosaik Meggido yang berusia 1800 tahun yang juga menunjukkan pengakuan terhadap Yesus. Hal ini menunjukkan bahwa pengakuan Yesus sebagai tokoh penting dalam sejarah kekristenan telah berlangsung lebih lama daripada yang sebelumnya dipahami.

Artefak ini tidak hanya penting dari sudut pandang teologis, tetapi juga berimplikasi untuk bidang studi lain. Keberadaan jimat ini diharapkan dapat mendorong penelitian lebih lanjut dalam bidang agama, filologi, dan antropologi. Seperti yang dikatakan Markus Scholz, ilmuwan dari Goethe University di Frankfurt, penemuan ini merupakan langkah besar dalam memahami sejarah kekristenan dan menunjukkan bahwa pengaruh agama Kristen telah ada lebih awal dari yang diduga.

Seiring dengan semakin banyaknya penelitian yang dilakukan, temuan jimat ini diharapkan dapat menjelaskan lebih lanjut tentang perkembangan kepercayaan Kristen dan bagaimana ajaran Yesus meresap dalam masyarakat Eropa di masa lalu.

Nadia Permatasari

Nadia Permatasari adalah penulis di situs cungmedia.com. Cung Media adalah portal berita dan media online yang menyajikan informasi terkini, menarik, dan viral seputar peristiwa lokal hingga nasional dengan gaya yang informatif dan mudah diakses.

Artikel Terkait

Back to top button