Sains

Is Nuclear Energy Clean? Temukan Fakta Mengejutkan di Sini!

Energi nuklir sering kali dipandang sebagai sumber energi yang memicu perdebatan sengit di kalangan publik, khususnya dalam konteks transisi dari bahan bakar fosil menuju energi bersih dan terbarukan. Meski banyak yang lebih mengenal energi terbarukan seperti solar dan angin, sebagian orang mungkin terkejut mengetahui bahwa energi nuklir juga dapat dianggap bersih. Ketika membahas energi nuklir, pikiran sering kali tertuju pada peristiwa bersejarah seperti kecelakaan Chernobyl atau eksplorasi atom oleh Oppenheimer, tetapi teknologi serta keselamatan energi nuklir telah banyak berkembang sejak itu.

Meskipun energi nuklir tidak dapat dikategorikan sebagai sumber energi terbarukan karena menggunakan sumber kita yang terbatas, jumlah bahan bakar yang dibutuhkan untuk menghasilkan fisi nuklir hanya sebagian kecil dari apa yang diperlukan untuk menghasilkan daya dalam stasiun tenaga batu bara atau gas. Wakil dari International Energy Agency (IEA) pada tahun 2022 menyatakan bahwa “energi nuklir dapat membantu mempercepat perjalanan sektor energi menuju pengurangan penggunaan bahan bakar fosil yang tidak terkendali.”

Salah satu keuntungan utama dari energi nuklir adalah kemampuannya untuk mengurangi emisi karbon. Di Amerika Serikat, energi nuklir berhasil menghindari lebih dari 471 juta ton emisi karbon dioksida pada tahun 2020, suatu jumlah yang setara dengan mengeluarkan 100 juta mobil dari jalan. Berbeda dengan energi terbarukan lainnya, energi nuklir terus dapat menghasilkan listrik dalam cuaca apa pun, menjadikannya pilihan yang stabil dan dapat diandalkan.

Di balik keuntungannya, energi nuklir memiliki tantangan dan risiko. Sebagian besar, limbah nuklir merupakan isu besar. Terdapat tiga jenis limbah nuklir: limbah tingkat tinggi, transuranik, dan tingkat rendah, masing-masing memerlukan penanganan dan penyimpanan yang berbeda. Limbah tingkat tinggi memerlukan penyimpanan dalam tempat penyimpanan geologis permanen dan bisa memakan waktu hingga puluhan ribu tahun untuk menguraikan. Hingga kini, banyak pabrik di AS harus menyimpan lebih dari 90.000 metrik ton limbah yang dihasilkan, dan pemerintah telah mengeluarkan miliaran dollar untuk kegagalan dalam pengelolaan limbah nuklir.

Telah ada upaya yang berkepanjangan untuk mendaur ulang bahan bakar nuklir yang telah habis pakai. Banyak negara di Eropa dan Asia mengadopsi praktik ini, tetapi AS belum melakukannya dengan alasan ekonomi. Namun, sembari teknologi nuklir generasi selanjutnya berkembang, seperti yang ditunjukkan oleh proyek-proyek yang diusung oleh tokoh seperti Bill Gates dan kebijakan saat ini dari pemerintahan Biden, ada potensi untuk meningkatkan efisiensi energi nuklir di masa depan.

Keberlanjutan energi nuklir sebagai solusi energi bersih bergantung pada kemampuan masyarakat untuk mengelola limbah dan risiko serta meningkatkan teknologi untuk pemanfaatan yang lebih baik. Di tengah upaya global untuk mencapai emisi bersih nol pada tahun 2050, energi nuklir bisa menjadi bagian penting dari transisi menuju masa depan energi yang lebih bersih.

Cung Media

Cung Media adalah portal berita dan media online yang menyajikan informasi terkini, menarik, dan viral seputar peristiwa lokal hingga nasional dengan gaya yang informatif dan mudah diakses.

Artikel Terkait

Back to top button