India telah menunda upaya pertama untuk melakukan docking dua satelit di orbit Bumi, keputusan ini diambil untuk memberikan waktu lebih bagi pengujian menjelang eksperimen teknologi yang krusial bagi ambisi masa depan negara itu di luar angkasa. Badan Penelitian Antariksa India (ISRO) sebelumnya merencanakan docking yang dijadwalkan pada malam hari Senin, 6 Januari (7 Januari Waktu Standar India) setelah peluncuran sukses menggunakan roket PSLV pada 30 Desember 2023. Uji coba ini merupakan yang pertama bagi sistem docking otomatis buatan dalam negeri.
ISRO memberikan pembaruan melalui media sosial, yang menyatakan, “Proses docking yang dijadwalkan pada 7 Januari sekarang ditunda hingga 9 Januari. Proses docking memerlukan validasi lebih lanjut melalui simulasi di darat berdasarkan skenario yang diidentifikasi hari ini.” Pengunduran jadwal ini menunjukkan komitmen ISRO untuk memastikan keberhasilan misi SpaDeX, yang bertujuan untuk menguji teknologi rendezvous dan docking otomatis untuk digunakan dalam misi masa depan ke bulan dan ruang angkasa dekat oleh spacecraft berawak maupun robotik.
Menurut Jitendra Singh, Menteri Negara untuk Sains dan Teknologi India, misi SpaDeX ini menandai masuknya India dalam kelompok eksklusif negara yang mampu menguasai teknologi docking luar angkasa. Sebelumnya, Amerika Serikat, Rusia, dan China telah mengembangkan teknologi docking untuk spacecraft berawak, serta Jepang dan Badan Antariksa Eropa yang mengembangkan kapal kargo tak berawak untuk mengunjungi Stasiun Luar Angkasa Internasional.
ISRO berambisi membangun Stasiun Antariksa Bharatiya, sebuah stasiun luar angkasa berawak yang mengorbit bulan pada 2040. Teknologi docking sangat penting tidak hanya dalam fase perakitan stasiun tetapi juga dalam operasi berawaknya. Selain itu, India juga berencana untuk meluncurkan Chandrayaan-4, misi pengembalian sampel ke kutub selatan bulan pada 2028, yang akan memerlukan docking kapsul sampel dengan spacecraft pengembalian untuk perjalanan kembali ke Bumi.
Misi SpaDeX akan melibatkan satelit Chaser yang akan mendekati dan melakukan docking dengan satelit Target pada ketinggian sekitar 290 mil (470 kilometer) di atas permukaan Bumi. Setiap satelit SpaDeX memiliki berat sekitar 485 pon (220 kilogram). Selain itu, ISRO juga meluncurkan serangkaian eksperimen baru yang termasuk demonstrasi unik, salah satunya adalah lengan robot pengangkut yang dirancang untuk menangkap puing-puing ruang angkasa, serta teknologi payload lainnya.
Dengan adanya pengunduran jadwal ini, ISRO tetap fokus pada validasi komprehensif dari semua elemen teknologi yang akan digunakan dalam misi tersebut, agar semua persiapan dapat dilakukan secara optimal sebelum melakukan docking yang dijadwalkan ulang.