Sains

Harga Surreal COP30 di Amazon Brasil Bikin Peserta Kebingungan

Sao Paulo – Harga akomodasi menjelang KTT perubahan iklim COP30 yang akan berlangsung di Belém, Brasil, mulai menunjukkan lonjakan yang mencengangkan. Nampaknya, situasi ini membuat banyak peserta konferensi kesulitan dalam mencari tempat tinggal yang sesuai. KTT COP30 dijadwalkan berlangsung pada 10 hingga 21 November mendatang dan ditujukan untuk menarik perhatian dunia terhadap isu perubahan iklim, khususnya di Amazon yang kaya cinta alam ini.

Akibat dari tingginya minat dan kekurangan tempat tinggal, pemilik properti dan perusahaan sewa mengaku berani menaikkan harga hingga lima digit, bahkan untuk kamar-kamar yang sempit dengan fasilitas bersama. Sebagai contoh, sebuah apartemen dalam booking.com terdaftar dengan harga $15.266 untuk satu orang, meningkat drastis dari harga normal sekitar $158, yang berarti peningkatan hingga 9.562%. Jika seorang peserta konferensi berminat menginap selama 15 malam, total biaya yang harus dikeluarkan mencapai $228.992 atau setara dengan sebuah apartemen empat kamar di salah satu kawasan terbaik di Belém.

Berikut beberapa data lain yang mencengangkan seputar harga akomodasi:
– Sebuah kamar dengan kamar mandi bersama di Ananindeua, kota dekat Belém, terdaftar dengan harga $9.320 per hari, sementara sebelumnya bisa disewa hanya dengan $11 per hari.
– Di kawasan yang lebih upscale, menyewa apartemen untuk delapan orang bisa menghabiskan hingga $446.595 untuk masa tinggal dua minggu.

Ketua COP30, Presiden Luiz Inácio Lula da Silva, mempromosikan acara ini sebagai langkah positif untuk perlindungan lingkungan. Brasil, negara terbesar dan terpadat di Amerika Latin, menjadi tuan rumah yang menarik bagi organisasi masyarakat sipil yang ingin mengekspresikan pendapat mereka, setelah sebelumnya terdapat pembatasan di negara-negara penyelenggara sebelumnya.

Diperkirakan sekitar 50.000 peserta akan menghadiri KTT tersebut. Namun, tantangan besar muncul karena tidak adanya infrastruktur yang memadai di Belém, yang merupakan kota pelabuhan di tepi hutan Amazon dan memiliki pendapatan rata-rata hanya $920 per bulan. Ini meningkatkan kekhawatiran akan ketersediaan akomodasi yang layak bagi ribuan peserta.

Kondisi ini membuat banyak kelompok, termasuk NGO dan aktivis lingkungan, mempertimbangkan kembali rencana kehadiran mereka akibat melonjaknya harga sewa. Roberta Alves, wakil direktur komunikasi di Mercy Corps, mengatakan bahwa perencanaan untuk COP30 di Belém sangat menantang karena terbatas dan mahalnya akomodasi, sehingga menghambat partisipasi mereka.

Seiring kritik yang meningkat, pemerintah Brasil berjanji akan menyediakan tambahan 26.000 tempat tidur melalui kapal pesiar, sekolah umum, hotel baru, dan fasilitas militer. Valter Correia, sekretaris khusus untuk acara tersebut, menanggapi lonjakan harga sewa sebagai spekulasi properti yang seharusnya stabil seiring meningkatnya ketersediaan akomodasi.

Beberapa pengelola properti telah menyadari dampak negatif dari lonjakan harga ini dan mulai menjauh dari praktik spekulasi. Mereka menyatakan bahwa harga tinggi tidak akan menarik para penyewa yang bijaksana untuk menghabiskan anggaran mereka. “Apakah Anda pikir para penyewa asing tidak tahu harga yang wajar?” ungkap salah satu pengelola properti lokal.

Sementara itu, ada pihak-pihak yang berpendapat bahwa tantangan Belém jauh lebih kecil dibandingkan lantaran pentingnya acara ini bagi perjuangan perubahan iklim di kawasan Amazon. Dengan perdebatan seputar harga dan akses, para penyelenggara COP30 harus berupaya memfasilitasi kehadiran semua suara dalam perdebatan global mengenai krisis iklim ini.

Nadia Permatasari adalah penulis di situs cungmedia.com. Cung Media adalah portal berita dan media online yang menyajikan informasi terkini, menarik, dan viral seputar peristiwa lokal hingga nasional dengan gaya yang informatif dan mudah diakses.

Berita Terkait

Back to top button