BEIJING – Sebuah gempa bumi kuat mengguncang wilayah pegunungan di barat China dekat perbatasan Nepal pada Selasa pagi, mengakibatkan setidaknya sembilan orang tewas. Menurut siaran dari CCTV, lembaga penyiaran negara, Kementerian Manajemen Darurat mencatat jumlah korban tersebut, namun penyebab pasti kematian belum diungkapkan.
Gempa bumi dengan magnitudo 7,1, yang menurut US Geological Survey (USGS) terletak di kedalaman sekitar 10 kilometer, dipusatkan di wilayah Tibet. Sementara itu, pemerintah China mencatat magnitudo gempa ini sebesar 6,8. Pusat gempa berada pada titik pertemuan antara lempeng India dan Eurasia, yang menyebabkan angkatan di pegunungan Himalaya cukup kuat untuk mengubah ketinggian beberapa puncak gunung tertinggi di dunia.
Daerah sekitar pusat gempa memiliki ketinggian rata-rata sekitar 4.200 meter di atas permukaan laut, seperti yang dilaporkan oleh CCTV. Terdapat beberapa komunitas dalam jarak 5 kilometer dari pusat gempa, dan lokasi ini berjarak sekitar 380 kilometer dari Lhasa, ibu kota Tibet, serta sekitar 23 kilometer dari kota kedua terbesar di wilayah tersebut, Xigaze.
Kepanikan melanda ibu kota Nepal, Kathmandu, ketika warga berlarian keluar dari rumah setelah terbangun dari getaran gempa. Informasi mengenai keadaan di daerah terpencil yang lebih dekat dengan pusat gempa di sisi perbatasan masih belum tersedia.
CCTV mencatat bahwa telah terjadi sepuluh gempa bumi dengan magnitudo setidaknya 6 di area tersebut selama satu abad terakhir. Para ahli memperingatkan bahwa kondisi geologis di wilayah ini membuatnya rentan terhadap gempa bumi besar. Sebagai langkah tindak lanjut, pihak berwenang di China telah mengerahkan tim penyelamat ke daerah yang terdampak untuk melakukan evaluasi lebih lanjut dan memberikan bantuan kepada korban.
Peristiwa ini membawa perhatian kembali pada potensi bahaya gempa bumi di kawasan Himalaya, yang dikenal dengan aktivitas seismiknya yang tinggi. Dalam beberapa tahun terakhir, wilayah tersebut telah mengalami beberapa gempa besar, yang menunjukkan perlunya persiapan dan respons cepat terhadap bencana alam.
Ke depan, masyarakat di wilayah rawan gempa diharapkan untuk terus memperhatikan informasi resmi dan mengikuti protokol keamanan untuk mengurangi risiko akibat gempa bumi di masa yang akan datang.