Sains

Dingin Ekstrem Terus Berlanjut: Akibat Pemanasan Global?

Sebagian besar wilayah Amerika Utara saat ini mengalami suhu di bawah nol derajat Celsius akibat aliran udara dingin dari Arktik yang bergerak ke selatan. Fenomena ini menimbulkan pertanyaan menarik di kalangan ilmuwan: Apakah gelombang dingin ekstrem ini akan terus berlanjut, bahkan mungkin semakin sering terjadi, meski suhu global sedang meningkat?

Menurut penelitian terbaru, kondisi ini disebabkan oleh melemahnya arus jet polar, yaitu angin barat yang mengelilingi daerah Arktik. Arus ini terbentuk akibat pertemuan udara dingin dari utara dan udara hangat dari selatan. Namun, yang menjadi perhatian adalah fakta bahwa Arktik saat ini memanas hampir empat kali lebih cepat dibandingkan dengan bagian lain di bumi, sehingga mengurangi perbedaan suhu antara kedua wilayah tersebut. Akibatnya, arus jet polar menjadi lebih lemah dan bergerak lebih tidak teratur. Situasi ini memungkinkan udara dingin untuk menjangkau area yang lebih luas ke selatan.

Jennifer Francis, seorang peneliti dari Woodwell Climate Research Center, menjelaskan bahwa meskipun pemanasan global terjadi secara keseluruhan, fenomena gelombang dingin yang parah tetap muncul secara mengejutkan. Dia mencatat bahwa gelombang dingin ini kadang-kadang bisa berlangsung selama beberapa hari dan menyerang daerah-daerah yang tidak terbiasa dengan suhu dingin yang ekstrem.

Fakta-fakta yang menarik mengenai gelombang dingin akibat pemanasan global meliputi:

  1. Melemahnya Arus Jet Polar: Arus yang mengatur suhu global menjadi lebih lemah, menyebabkan suhu dingin mencapai area yang jauh dari Arktik.
  2. Pengaruh Pemanasan Arktik: Pemanasan di Arktik dapat menyebabkan gelombang panas yang menarik udara dingin ke selatan.
  3. Dampak pada Wilayah Berpenduduk Padat: Daerah yang jarang mengalami suhu dingin ekstrem mulai merasakan kesejukan ini, yang bisa berdampak pada kehidupan sehari-hari.
  4. Ketersediaan Es dan Salju: Meskipun ada pemanasan, masih akan ada lapisan es, salju, dan udara dingin yang cukup signifikan di musim dingin Arktik selama beberapa dekade ke depan.

Dengan fenomena ini, tampaknya dunia tidak hanya harus bersiap menghadapi suhu yang semakin panas, tetapi juga harus bersiap untuk menghadapi gelombang dingin ekstrem yang mungkin terus terjadi. Menurut penelitian yang ada, ini mungkin tampak kontraintuitif, namun kondisi ini menunjukkan betapa kompleksnya perubahan iklim yang sedang berlangsung, serta bagaimana satu faktor dapat memengaruhi yang lain.

Nadia Permatasari

Nadia Permatasari adalah penulis di situs cungmedia.com. Cung Media adalah portal berita dan media online yang menyajikan informasi terkini, menarik, dan viral seputar peristiwa lokal hingga nasional dengan gaya yang informatif dan mudah diakses.

Artikel Terkait

Back to top button