Perkembangan teknologi kecerdasan buatan semakin pesat, dan salah satu inovasi terbaru yang menarik perhatian adalah Agentic AI. Berbeda dari chatbot atau model bahasa besar (LLM) seperti ChatGPT yang memerlukan perintah manusia, Agentic AI mengoperasikan agen kecerdasan buatan yang mampu mengambil tindakan secara mandiri. Dengan kemampuan untuk membuat keputusan, belajar, dan beradaptasi, Agentic AI diperkirakan akan mengubah cara dunia beroperasi di masa depan.
Agentic AI berfungsi dengan cara yang cukup menarik; ketika diberikan suatu tujuan, agen AI ini menggunakan LLM untuk memahami apa yang harus dilakukannya. Proses ini melibatkan pembuatan daftar tugas yang terperinci dan kemudian mulai mencari informasi melalui internet atau sistem lain dalam jaringannya. Ia belajar sepanjang proses tersebut, sehingga dapat meningkatkan strateginya seiring waktu. Misalnya, bayangkan sebuah asisten pribadi AI yang mampu merencanakan liburan dua minggu ke Eropa dengan anggaran $5,000, dengan mencari penerbangan, akomodasi, dan rencana perjalanan, serta menyesuaikan opsi berdasarkan preferensi penggunanya.
Saat ini, Agentic AI sudah digunakan dalam berbagai bidang. Berikut adalah beberapa contoh penerapannya:
-
Mobil Otonom: Mobil tanpa pengemudi seperti yang dikembangkan oleh Waymo menggunakan prinsip Agentic AI untuk menavigasi lingkungan yang kompleks dan membuat keputusan secara real-time tanpa campur tangan manusia.
-
Sektor Bisnis: Perusahaan perangkat lunak seperti Salesforce telah meluncurkan produk Agentforce, yang memungkinkan perusahaan membuat agen AI yang disesuaikan untuk mengelola berbagai proses bisnis, seperti dukungan pelanggan dan penjualan.
-
Keuangan: Beberapa perusahaan di sektor keuangan menggunakan Agentic AI untuk mengelola keuangan nasabah. Misalnya, Bud Financial menggunakan agen AI untuk secara otomatis memindahkan uang nasabah untuk memanfaatkan suku bunga yang lebih baik.
-
Kesehatan: Hippocratic AI menawarkan aplikasi Agentic AI kepada profesional kesehatan yang mencakup berbagai area, mulai dari konseling perubahan gaya hidup hingga pengelolaan perawatan dialisis.
- Pengembangan Perangkat Lunak: Pengembang perangkat lunak seperti Devin menggunakan Agentic AI untuk menyelesaikan persyaratan pengkodean secara otonom, mencakup perencanaan, pengkodean, debugging, dan penerapan.
Ke depan, Agentic AI diharapkan akan semakin umum, dengan OpenAI merencanakan peluncuran AI agent berbasis Agentic pada akhir Januari 2025. Inovasi ini mungkin akan mengarah pada sistem hibrida yang menggabungkan Agentic AI dengan pengawasan manusia, di mana berbagai agen AI dapat bekerja sama untuk mencapai tujuan yang lebih besar.
Namun, keberhasilan Agentic AI akan sangat bergantung pada kemampuan agen untuk menyelesaikan tugasnya dan mengatasi hasil yang tidak terduga. Hal ini juga memerlukan kepercayaan masyarakat untuk menyerahkan data sensitif kepada agen AI. Tantangan hukum dan pertanyaan etis tentang akuntabilitas sistem ini pun semakin mendesak, seperti siapa yang bertanggung jawab atas tindakan AI jika terjadi kesalahan.
Agentic AI berpotensi menghadirkan manfaat besar, termasuk kemungkinan untuk memantau ekosistem dan mencari solusi untuk mengatasi perubahan iklim. Dengan demikian, teknologi ini tidak hanya akan mengubah cara kita bekerja dan berinteraksi, tetapi juga menimbulkan pertanyaan besar tentang etika dan tanggung jawab yang masih perlu kita jawab.