Read

X Masih Merugi, Elon Musk Dalam Bahaya: Bank Penanggung Siap Pergi!

X, platform media sosial yang dulu dikenal sebagai Twitter, terus mengalami kerugian sejak diakuisisi oleh Elon Musk pada 27 Oktober 2022 dengan biaya sekitar US$ 44 miliar atau sekitar Rp 688 triliun. Meski Musk menjanjikan potensi keuntungan besar dalam waktu dekat, kenyataannya bank-bank yang terlibat dalam pembiayaan akuisisi ini mulai kehilangan kepercayaan dan bersiap untuk menarik diri.

  1. Latar Belakang Akuisisi: Dalam proses akuisisi X, Musk menggunakan berbagai sumber pendanaan, termasuk utang sebesar US$ 13 miliar dari bank-bank besar seperti Morgan Stanley, Bank of America, dan Barclays. Sejak saat itu, platform ini belum berhasil menunjukkan kinerja keuangan yang solid.

  2. Kondisi Keuangan yang Memprihatinkan: Informasi terbaru menunjukkan bahwa X masih kesulitan mencapai titik impas. Dalam sebuah email kepada karyawan, Musk mengakui adanya stagnasi pertumbuhan pengguna dan pendapatan yang tidak memuaskan. X dianggap jauh dari keuntungan yang diharapkan, dan utang besar yang dimiliki menjadi salah satu penghambat utama.

  3. Rencana Bank Penanggung: Seiring dengan kondisi yang terus memburuk, beberapa bank penanggung mulai mengambil langkah untuk menjual utang yang mereka pegang. Mereka berencana menjual utang tersebut dengan harga 90–95 sen per dolar Amerika kepada pihak lain. Meskipun mereka tetap mempertahankan sebagian kecil kepemilikan, hal ini menunjukkan keinginan untuk mengurangi paparan terhadap risiko finansial X.

  4. Pelemahan Keyakinan dan Strategi Penjualan Utang: Bank-bank tersebut memanfaatkan hubungan Musk dengan tokoh-tokoh politik, seperti mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, untuk menarik minat investor. Meskipun terdapat harapan bahwa kondisi keuangan X akan membaik, saat ini situasi masih tidak menentu.

  5. Fitur Baru Namun Tidak Memadai: Meskipun X telah meluncurkan beberapa fitur baru, seperti tab video dan platform pekerjaan, upaya tersebut belum berhasil memenuhi ekspektasi Musk untuk menjadikan X sebagai platform yang mampu mengelola "seluruh kehidupan finansial seseorang" pada akhir 2024.

Dengan dilihat dari berbagai aspek, perjalanan X dalam mencapai keuntungan tampaknya masih panjang. Tantangan-tantangan yang ada memperlihatkan bahwa, meskipun memiliki potensi besar, X masih terjebak dalam dinamika kerugian yang signifikan. Situasi ini menciptakan ketidakpastian bagi pemegang saham dan investor yang sebelumnya yakin akan visi ambisius Elon Musk. Sebagaimana yang diungkap dalam laporan terbaru, meskipun Musk terus berusaha untuk membalikkan keadaan, realitas di lapangan menunjukkan bahwa X hingga saat ini masih merugi.

Bagas Saputra adalah penulis di situs cungmedia.com. Cung Media adalah portal berita dan media online yang menyajikan informasi terkini, menarik, dan viral seputar peristiwa lokal hingga nasional dengan gaya yang informatif dan mudah diakses.

Berita Terkait

Back to top button