Pemerintah Indonesia akan melanjutkan program Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) pada tahun 2025 dengan tingkat bantuan yang meningkat. Setiap penerima manfaat akan mendapatkan bantuan sebesar Rp200.000 per bulan. Program ini ditujukan untuk membantu sekitar 18,8 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di seluruh tanah air. Total anggaran yang dialokasikan untuk BPNT mencapai sekitar Rp45 triliun per tahun, bersumber dari total anggaran perlindungan sosial sebesar Rp504,7 triliun.
Syarat utama bagi penerima bantuan adalah terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dan memiliki Kartu Keluarga Sejahtera (KKS). Program ini fokus pada keluarga miskin atau yang rentan secara ekonomi, agar dukungan pangan dapat menjangkau yang benar-benar membutuhkan. Pendaftaran BPNT dapat dilakukan melalui ketua RT/RW setempat, yang bertugas mengumpulkan data masyarakat dan mengusulkan nama-nama calon penerima untuk dilakukan verifikasi.
“Dengan BPNT, kami berharap masyarakat yang berisiko mengalami ketahanan pangan dapat terbantu. Kami akan memastikan bahwa proses verifikasi dilakukan dengan ketat untuk memberikan bantuan kepada yang benar-benar berhak,” ungkap seorang pejabat Kementerian Sosial.
Bantuan ini disalurkan dalam bentuk uang elektronik, yang dapat digunakan di e-warung yang telah ditentukan. Dana akan ditransfer langsung ke rekening penerima setiap bulan, sehingga mereka memiliki fleksibilitas untuk menentukan sendiri bahan pangan yang dibutuhkan. Dalam program ini, berbagai jenis bahan pangan dapat dibeli, antara lain:
1. Sumber karbohidrat seperti beras dan jagung
2. Sumber protein hewani seperti telur dan daging
3. Sumber protein nabati seperti tahu dan tempe
4. Sayuran dan buah-buahan sebagai sumber vitamin
Dengan keberadaan program ini, pemerintah berharap dapat meningkatkan akses pangan bagi masyarakat yang membutuhkan sekaligus mendukung sektor pangan lokal. Hal ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat serta memperkuat ketahanan pangan nasional.
Melalui langkah ini, pemerintah tidak hanya berfokus pada bantuan langsung tetapi juga pada upaya untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan. Dengan bantuan yang memadai, diharapkan keluarga-keluarga penerima manfaat dapat memenuhi kebutuhan pangan sehari-harinya dan menjadikan program BPNT sebagai salah satu solusi untuk mengatasi masalah kemiskinan dan ketidakstabilan ekonomi di Indonesia.
