Read

Wasapadai! Tanda Anak Disleksia yang Sering Diremehkan Orang Tua

Banyak orang tua milenial saat ini merasakan kekhawatiran mengenai perkembangan anak mereka, terutama dalam kemampuan membaca dan menulis. Salah satu kondisi yang perlu diwaspadai adalah disleksia, yang sering kali luput dari perhatian orang tua. Menurut psikolog klinis dan CEO Personal Growth, Ratih Ibrahim, disleksia adalah gangguan belajar yang membuat anak mengalami kesulitan dalam membaca, menulis, dan mengeja.

Meskipun sering disalahartikan, disleksia tidak berkaitan dengan tingkat kecerdasan anak. Banyak anak dengan disleksia merasa rendah diri, merasa kurang pintar dibandingkan dengan teman-teman mereka. Meski penyebab pasti disleksia belum diketahui, penelitian menunjukkan adanya perbedaan dalam struktur dan fungsi otak anak-anak yang mengalami disleksia. Faktor genetik juga berperan, di mana anak dengan orang tua yang memiliki disleksia memiliki kemungkinan lebih besar untuk mengalaminya.

Namun, ada tanda-tanda yang seringkali diremehkan oleh orang tua, yang sebaiknya diwaspadai. Berikut adalah beberapa tanda awal disleksia yang perlu diperhatikan:

  1. Keterlambatan berbicara: Anak yang berusia dua tahun seharusnya mampu mengucapkan empat kata, tetapi anak dengan disleksia mungkin hanya mampu mengatakan satu kata.

  2. Kesulitan membedakan arah: Anak-anak dengan disleksia sering merasa bingung saat diminta untuk menunjukkan arah kiri dan kanan.

  3. Sulit mengenali bunyi: Mereka juga mengalami kesulitan dalam membedakan kata-kata yang memiliki bunyi mirip, seperti "b" dan "d".

  4. Masalah dalam mengingat kata-kata: Anak-anak disleksia sering kesulitan mengingat huruf atau mengingat urutan kata.

  5. Keterampilan membaca yang lambat: Anak dapat membaca dengan sangat lambat atau melakukan kesalahan saat membaca kata-kata sederhana.

  6. Kesulitan dalam mengeja: Mereka mungkin kesulitan mengeja kata-kata yang umum atau mengubah huruf dalam suatu kata.

Tanda-tanda ini biasanya mulai terlihat jelas saat anak memasuki usia sekolah, ketika mereka mulai belajar membaca dan menulis secara intensif. Dukungan dari orang tua sangat penting untuk membantu anak-anak dengan disleksia mencapai potensi mereka.

Dalam pengalamannya sebagai seorang ibu dari anak dengan disleksia, Ratih Ibrahim membagikan cerita bahwa anaknya kini telah berhasil lulus dari universitas ternama di Amerika Serikat dengan prestasi yang membanggakan. Dia menekankan pentingnya kolaborasi antara orang tua, guru, dan terapis profesional dalam mendukung anak-anak ini.

Membangun kepercayaan diri anak juga menjadi hal yang tidak kalah penting. Memberikan contoh tokoh sukses yang juga mengalami disleksia, seperti aktor terkenal Tom Cruise, bisa menjadi motivasi berharga bagi mereka.

Deteksi dini merupakan langkah crucial dalam penanganan disleksia. Semakin cepat kondisi ini terdeteksi, semakin optimal pula bantuan yang bisa diberikan. Penanganan yang tepat tidak hanya membantu anak mencapai potensi terbaiknya, tetapi juga memastikan bahwa mereka tidak akan terhalang untuk meraih impian mereka. Melalui pemahaman yang benar, diharapkan orang tua dapat lebih peka terhadap tanda-tanda disleksia dan memberikan dukungan yang dibutuhkan untuk anak-anak mereka.

Bagas Saputra

Bagas Saputra adalah penulis di situs cungmedia.com. Cung Media adalah portal berita dan media online yang menyajikan informasi terkini, menarik, dan viral seputar peristiwa lokal hingga nasional dengan gaya yang informatif dan mudah diakses.

Berita Terkait

Back to top button