Kabar penting bagi wanita karir yang sedang menunda pernikahan dan memikirkan masa depannya. Para ahli kesehatan menunjukkan bahwa kualitas sel telur mengalami penurunan yang signifikan setelah usia 35 tahun. Ini menjadi perhatian serius bagi wanita yang ingin meraih kesuksesan dalam karir sambil mempertimbangkan kehidupan keluarga.
Prof. Dr. dr. Tono Djuwantono, Sp.OG(K), menjelaskan dalam sebuah wawancara di Channel Youtube Nikita Willy Official bahwa kualitas terbaik sel telur berada pada rentang usia 20 hingga 30 tahun. Menurutnya, “Best quality telur itu adalah 20-30 tahun, paling bagus. 30 ke 35 bagus, tapi 35 mulai menurun. Begitu 40, ekstrem,” ungkapnya. Degradasi kualitas tersebut bukan sekadar menyangkut jumlah sel telur, tetapi juga terkait dengan risiko genetik yang meningkat.
Penurunan kualitas sel telur setelah usia 35 tahun dapat berakibat serius dalam reproduksi. Prof. Tono menambahkan bahwa perubahan pada telomer sel telur dapat menyebabkan berbagai masalah, termasuk potensi cacat bawaan, keguguran, dan kelainan genetik lainnya, yang dikenal sebagai aneuploidy. Untuk ilustrasi, untuk mendapatkan satu embrio berkualitas baik pada wanita berusia 40 tahun, biasanya diperlukan antara 30 hingga 35 sel telur berkualitas baik, yang adalah sesuatu yang sering sulit ditemukan pada kelompok usia tersebut.
Menurut Prof. Tono, hasil konsultasi dengan wanita di atas 40 tahun sering kali menunjukkan bahwa mereka harus berpikir keras tentang rencana reproduksi mereka. “Saya selalu bernegosiasi dulu dengan dia. Anda nih mau ke mana? Bukan kita materialistis. Kalau uangnya bisa digunakan yang lain, sudahlah enggak usah ikut ini karena kemungkinan gagalnya besar,” jelasnya. Pernyataan ini mencerminkan realitas bahwa semakin tua usia perempuan, semakin tinggi risiko kegagalan saat mencoba untuk hamil.
Namun, ada harapan bagi wanita karir yang tidak ingin terburu-buru dalam keputusan prokreasi. Kemajuan teknologi kini memungkinkan pembekuan sel telur (egg freezing) sebagai metode untuk menjaga kualitas sel telur. Prof. Tono menjelaskan, “Sekarang kita mulai melayani banking dari sel telur. Bisa bertahun-tahun, bisa 5 tahun, 10 tahun, mau berapa tahun pun aman.” Metode ini memungkinkan wanita untuk menunda kehamilan sambil tetap menjaga kualitas sel telur dalam kondisi optimal.
Bagi wanita yang berkarir dan merencanakan masa depan keluarga, penting untuk mempertimbangkan faktor usia dalam merencanakan kehamilan. Berikut adalah beberapa hal yang perlu diingat:
- Kualitas Sel Telur Menurun: Terutama setelah usia 35 tahun, terdapat penurunan kemampuan reproduksi.
- Risiko Genetik Meningkat: Usia yang lebih tua meningkatkan risiko kelainan genetik.
- Egg Freezing sebagai Solusi: Teknologi modern memungkinkan pembekuan sel telur untuk mengamankan peluang reproduksi di masa mendatang.
Mengambil keputusan mengenai karir dan keluarga adalah hal yang kompleks. Oleh karena itu, wanita karir harus bijak memilih waktu untuk menyeimbangkan kedua aspek tersebut demi masa depan yang diinginkan. Memahami batasan biologis dan memanfaatkan teknologi yang ada bisa menjadi langkah penting dalam mencapai tujuan hidup yang diinginkan.