Read

Ukraina Ungkap Cara China Kirim Drone ke Rusia Lewat Facebook!

Seorang pengguna Facebook asal Ukraina, Vadim Labas, baru-baru ini mengungkapkan skema pengelakan sanksi yang melibatkan perusahaan-perusahaan China dalam upaya mengirim komponen drone dan senjata ke Rusia. Penemuan ini mengundang perhatian luas, terutama karena ada dugaan bahwa pengiriman tersebut disamarkan sebagai suku cadang mobil dari merek Taiwan.

Menurut laporan dari Militarnyi, Labas, yang merasa kesal setelah membaca berita mengenai dugaan keterlibatan Taiwanese TRC dalam pengiriman barang-barang berbahaya, melakukan investigasi lebih lanjut. Ia menemukan bahwa sebuah perusahaan China diduga telah melakukan pemalsuan merek TRC untuk menghindari sanksi internasional yang dijatuhkan pada Rusia.

"Operasi ini merupakan contoh yang jelas dari pengelakan sanksi dan mencoreng reputasi produsen Taiwan," ujar Labas. Ia menjelaskan bahwa perangkat servo yang dicurigai memiliki peran penting dalam pembuatan bom terbang UMPK serta drone kamikaze Shahed, dan bahwa komponen tersebut diproduksi oleh KST Digital Technology Limited, sebuah perusahaan China yang telah dikenakan sanksi.

Berikut adalah beberapa langkah yang teridentifikasi dalam skema tersebut:

  1. Pemalsuan Merek: KST Digital Technology Limited ‘menjual’ perangkat servo kepada perusahaan fiktif bernama Kaiffeng Zhendaqian Technology (KZT) di China.
  2. Pengalihan Barang: Setelah itu, suku cadang tersebut dijual kepada Unihui International Limited, perusahaan lain di Tiongkok.
  3. Perubahan Identitas: Dalam proses ini, suku cadang tersebut diubah mereknya untuk menunjukkan bahwa mereka berasal dari TRC Taiwan.
  4. Proksi untuk Rusia: Dua perusahaan bernama Omni Trade dan Dymir Trade, yang beroperasi sebagai proxy Rusia, menerima suku cadang dan dokumentasi terkait dari Shenzhen Biosen Bio-Tech Co.

Menanggapi kabar tersebut, TRC Taiwan langsung menyatakan bahwa mereka tidak mengetahui bahwa merek mereka telah disalahgunakan untuk tujuan pengiriman bagian senjata. Seorang eksekutif dari TRC juga menambahkan bahwa perusahaan mereka tidak memproduksi komponen-komponen yang ditemukan dalam skema ini dan sedang mempertimbangkan langkah hukum untuk melindungi nama dan kepentingan mereka.

Kekhawatiran akan penggunaan barang-barang dalam konflik antara Ukraina dan Rusia semakin meningkat, dengan penemuan ini menunjukkan bagaimana perusahaan-perusahaan dapat memanipulasi sistem untuk tujuan yang merugikan. Investigasi lebih lanjut diharapkan dapat mengungkap lebih banyak rincian mengenai skema ini dan dampaknya terhadap ketegangan geopolitik saat ini.

Bagas Saputra

Bagas Saputra adalah penulis di situs cungmedia.com. Cung Media adalah portal berita dan media online yang menyajikan informasi terkini, menarik, dan viral seputar peristiwa lokal hingga nasional dengan gaya yang informatif dan mudah diakses.

Artikel Terkait

Back to top button