Read

Trump Akan Tentukan Nasib TikTok di AS dalam 30 Hari, Apa Selanjutnya?

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengungkapkan bahwa keputusan mengenai nasib aplikasi TikTok di AS akan dibuat dalam waktu 30 hari ke depan. Pernyataan ini disampaikan oleh Trump saat berbicara kepada wartawan di atas Air Force One pada tanggal 25 Januari 2025. Pengumuman tersebut muncul setelah penutupan sementara TikTok pada akhir pekan sebelumnya, yang dipicu oleh ketidakpatuhan ByteDance, perusahaan induk TikTok, terhadap tenggat waktu untuk mendivestasikan operasinya di AS.

Berdasarkan hukum federal yang baru saja ditegakkan oleh Mahkamah Agung AS, ByteDance diharuskan menjual aset TikTok kepada perusahaan AS. Langkah ini diambil dengan alasan untuk melindungi keamanan nasional. Namun, TikTok kembali diaktifkan setelah Trump berencana untuk menerbitkan perintah eksekutif yang memperpanjang tenggat waktu kepatuhan selama 90 hari, sekaligus mengajukan rencana untuk mencari akuisisi oleh investor AS.

"Saya telah berbicara dengan banyak orang tentang TikTok, dan ada minat besar terhadap aplikasi tersebut," ungkap Trump. Menurutnya, jika TikTok berhasil diselamatkan oleh investor AS, hal itu akan menjadi langkah positif. Dalam konteks ini, terdapat beberapa poin penting yang perlu dicermati:

  1. Minat Investasi yang Tinggi: Banyak investor AS menunjukkan ketertarikan untuk mengambil alih TikTok. Di antara nama-nama yang bermutasi dalam pembicaraan ini adalah Microsoft dan Oracle. Namun, Trump menegaskan bahwa Oracle tidak akan terlibat dalam akuisisi ini.

  2. Rencana Akuisisi: Trump awalnya mengusulkan model usaha patungan, di mana kepemilikan TikTok dibagi antara ByteDance dan investor AS 50/50. Ia juga menyatakan keyakinan bahwa TikTok akan sangat berharga di pasar jika dapat beroperasi di AS, bahkan meramalkan nilai mencapai USD 1 triliun.

  3. Calon Pembeli Terkenal: Selain Microsoft, Elon Musk, CEO SpaceX dan pemilik platform media sosial X, juga disinggung sebagai salah satu calon pembeli. Nama lain yang muncul adalah kreator YouTube, MrBeast, dan miliarder Frank McCourt.

  4. Dampak pada ByteDance: ByteDance belum memberikan tanggapan resmi terkait usulan penjualan ini. Namun, ada rumor bahwa pemerintah Tiongkok mungkin mempertimbangkan penjualan sebagai opsi untuk mencegah TikTok dilarang di AS secara permanen.

Dalam waktu dekat, diskusi lebih lanjut antara pemerintah AS dan calon investor diharapkan dapat memberikan kejelasan mengenai masa depan TikTok. Pertemuan yang membahas langkah-langkah strategis untuk aplikasi tersebut dijadwalkan berlangsung minggu depan. Hal ini akan menjadi titik crucial bagi TikTok, mengingat bahwa platform tersebut bernavigasi di antara kepentingan bisnis dan keamanan negara, yang menjadi sorotan utama dalam kebijakan pemerintahan Trump.

Situasi ini tentunya menimbulkan dampak luas, baik bagi pengguna TikTok yang mengandalkan platform untuk berbagi konten maupun bagi industri teknologi secara keseluruhan. Akibat ketidakpastian ini, para pengguna dan pemangku kepentingan lain diharapkan tetap memantau perkembangan terkait rencana akuisisi tersebut dan keputusan resmi dari pemerintah AS dalam waktu 30 hari ke depan.

Bagas Saputra adalah penulis di situs cungmedia.com. Cung Media adalah portal berita dan media online yang menyajikan informasi terkini, menarik, dan viral seputar peristiwa lokal hingga nasional dengan gaya yang informatif dan mudah diakses.

Berita Terkait

Back to top button