Para pengguna TikTok di Amerika Serikat merayakan kembalinya aplikasi kesayangan mereka setelah mengalami pemblokiran singkat yang membuat jutaan orang merasa cemas. Pada malam Sabtu (18/1), aplikasi berbasis video pendek ini terpaksa ditutup kurang dari 24 jam, namun berhasil dipulihkan kembali pada hari Minggu (19/1). Keputusan tersebut diambil setelah mantan Presiden Donald Trump menyatakan akan mengizinkan akses TikTok di AS sebelum masa jabatannya berakhir.
Sementara banyak pengguna TikTok yang merasa lega dan bersyukur atas kembalinya aplikasi ini, tidak sedikit yang merasakan momen-momen sedih saat meninjau unggahan-unggahan perpisahan yang muncul sebelum penutupan. Komentar-komentar di media sosial seperti X terlihat beragam; beberapa pengguna mengungkapkan rasa syukurnya kepada Trump, sementara yang lain mempertanyakan apakah pengalaman menggunakan TikTok akan pernah sama lagi setelah insiden tersebut. Salah satu pengguna mengungkapkan, “Kami kembali, tetapi apa taruhannya?”
Kisah pemblokiran dan pemulihan TikTok di AS ini merupakan bagian dari drama lebih besar yang melibatkan kebijakan keamanan nasional. Pada tahun 2020, Trump pernah mengancam akan melarang TikTok karena kekhawatiran bahwa data pengguna dapat diakses oleh pemerintah Tiongkok. Keputusan itu memunculkan ketegangan antara kebijakan luar negeri AS dan industri teknologi global yang semakin terhubung.
Mantan Presiden Trump mengeluarkan pernyataan baru-baru ini yang menunjukkan perubahannya terhadap TikTok. Ia menggambarkan aplikasi ini memiliki “tempat khusus di hatinya” dan menilai perannya yang signifikan dalam menjangkau pemilih muda menjelang pemilihan umum 2024. Selain itu, saat TikTok terpaksa menghentikan operasionalnya, gedung putih memberikan pernyataan bahwa mereka akan memperpanjang jangka waktu sebelum larangan resmi diterapkan, guna memberi ruang bagi perusahaan untuk melakukan negosiasi demi keamanan nasional AS.
Berikut adalah poin-poin penting terkait pemulihan TikTok di AS:
- Pemblokiran Singkat: TikTok dihentikan selama kurang dari 24 jam pada akhir pekan, menyebabkan kepanikan di antara penggunanya.
- Perubahan Sikap Trump: Mantan Presiden Trump memandang TikTok dengan cara yang berbeda menjelang akhir masa jabatannya, menilai aplikasi ini sebagai alat penting untuk meraih dukungan pemilih muda.
- Data dan Keamanan: Kekhawatiran awal terkait keamanan data pengguna tetap menjadi topik hangat, dengan pemerintah AS berusaha menemukan solusi yang sesuai.
- Dampak Sosial Media: Media sosial dipenuhi dengan ungkapan rasa syukur dan keingintahuan pengguna mengenai masa depan TikTok, setelah momen dramatis yang terjadi.
- Tindakan Pemerintah: Keputusan pemerintah untuk memperpanjang tenggat waktu sebelum larangan diberlakukan menggambarkan keinginan untuk menyelesaikan isu keamanan tanpa merugikan pengguna.
Dengan kembalinya layanan TikTok di AS, satu pertanyaan besar tetap menggantung: Apakah drama pemblokiran ini benar-benar telah berakhir, atau justru akan ada babak baru dalam hubungan antara platform media sosial ini dan pemerintah? Pengalaman pengguna TikTok mungkin akan terus berubah seiring dinamika politik dan kebijakan yang berkembang.