Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) semakin menunjukkan dampak positif bagi masyarakat, terutama pada awal tahun 2025. Keluarga Penerima Manfaat (KPM) kini mendapatkan tambahan dana sebesar Rp800.000 melalui Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) yang dikelola oleh Bank BRI. Bantuan ini merupakan tahap susulan untuk KPM yang sebelumnya hanya menerima manfaat BPNT, dan kini ditingkatkan dengan tambahan PKH.
Pengumuman mengenai pencairan dana ini telah disampaikan, dan dana tersebut mulai dicairkan di berbagai wilayah, termasuk Aceh. Untuk memudahkan akses bagi para penerima manfaat, berikut adalah cara memeriksa saldo Rp800.000 yang sudah dicairkan:
Cek Melalui Kartu Keluarga Sejahtera (KKS): KPM dapat langsung menuju mesin anjungan tunai mandiri (ATM) Bank BRI dan memasukkan KKS untuk mengetahui jumlah saldo yang tersedia.
Aplikasi BRImo: Bagi pengguna smartphone, download aplikasi BRImo yang resmi dari Bank BRI. Setelah registrasi, pengguna bisa mengakses informasi saldo melalui aplikasi tersebut.
- Layanan Call Center Bank BRI: KPM juga dapat menghubungi call center Bank BRI di nomor 14017 untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai pemanfaatan dan pengecekan saldo.
Dari data yang dihimpun, terdapat penurunan jumlah penerima BPNT, yang kini menjadi 16 juta KPM dibandingkan 22 juta sebelumnya. Namun, meskipun jumlah penerima berkurang, pencairan bantuan tetap dilanjutkan, termasuk program bantuan pangan berupa 10 kg beras yang akan disalurkan pada bulan Januari dan Februari 2025.
Selain itu, pemerintah juga mengalokasikan anggaran sebesar Rp1 triliun untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG). Program ini bertujuan memberikan makanan bergizi kepada hampir 19,47 juta penerima, termasuk siswa, ibu hamil, dan ibu menyusui. Kebijakan ini diharapkan dapat membantu masyarakat agar tetap mendapatkan asupan gizi yang cukup, terutama di masa sulit.
Dengan adanya pencairan bantuan Rp800.000 ini, diharapkan KPM dapat lebih mudah memenuhi kebutuhan sehari-hari. Program-program bansos yang ada diharapkan mampu mendukung perbaikan kesejahteraan masyarakat dan memenuhi harapan pemerintah untuk mengurangi angka kemiskinan serta meningkatkan kualitas hidup keluarga di Indonesia.
