Read

Penggunaan Makin Luas, Sistem AI Dorong Kapasitas Perusahaan

Di era teknologi yang berkembang pesat, penggunaan kecerdasan buatan (AI) semakin meluas dalam berbagai sektor, tidak terkecuali dalam pengembangan kapasitas perusahaan. Hal ini terlihat dari implementasi sistem AI canggih yang membantu perusahaan meningkatkan efisiensi dan kolaborasi dalam lingkungan kerja. Salah satu inovasi terbaru dalam hal ini adalah sistem Agentforce 2.0 yang diluncurkan oleh Salesforce, yang bertujuan untuk mempermudah alur kerja perusahaan dan mengatasi kendala terkait sumber daya manusia.

Perusahaan kini semakin tergantung pada teknologi AI untuk meningkatkan produktivitas. Dengan kemampuan untuk melakukan tugas-tugas yang sebelumnya diemban oleh karyawan, seperti mengecek email dan menjawab keluhan pelanggan, AI membantu pengurangan beban kerja manusia. Ini memberikan peluang bagi karyawan untuk fokus pada tugas yang lebih strategis. Dalam konteks ini, Agentforce 2.0 hadir sebagai solusi yang menawarkan integrasi yang baik dengan alur kerja yang sudah ada.

Berikut adalah beberapa fitur unggulan dari sistem Agentforce 2.0:

  1. Kemampuan Reasoning: Sistem ini dilengkapi dengan fitur reasoning yang memungkinkan analisis dan pengambilan keputusan yang lebih baik berdasarkan data yang tersedia.

  2. Integrasi Workflow: Agentforce 2.0 dapat terhubung secara mulus dengan alat yang telah ada, sehingga perusahaan dapat melakukan kustomisasi dengan cepat dan efisien.

  3. Dukungan Multi-Pemandu: Dengan berbagai skill yang ditawarkan, seperti Tableau dan MuleSoft, sistem ini mendukung kolaborasi di berbagai kanal, termasuk Slack.

  4. Atlas Reasoning Engine: Teknologi ini berfungsi sebagai otak dari sistem, mengolah data untuk analisis yang lebih mendalam dan respons yang lebih tepat kepada kebutuhan pelanggan.

  5. Peningkatan dalam Data Cloud: Sistem ini memperkaya konteks informasi dengan metadata spesifik bisnis untuk meningkatkan akurasi dalam menjawab pertanyaan kompleks.

Marc Benioff, Pendiri dan CEO Salesforce, menegaskan bahwa Agentforce 2.0 adalah revolusi dalam dunia pekerjaan digital yang menggabungkan AI, data, aplikasi, dan otomatisasi untuk menciptakan cara baru dalam menyelesaikan pekerjaan. Ia menambahkan bahwa dengan teknologi ini, perusahaan dapat beradaptasi dengan cepat terhadap tuntutan layanan yang terus meningkat tanpa mengorbankan kualitas interaksi dengan pelanggan.

Di tengah tantangan yang dihadapi oleh perusahaan-perusahaan dalam memenuhi tuntutan pasar dan meningkatkan layanan pelanggan, adopsi sistem AI seperti Agentforce 2.0 diharapkan dapat membawa perubahan signifikan. Versi lengkap dari sistem ini direncanakan akan diluncurkan pada Februari 2025, dengan peluncuran beberapa fitur awal pada Januari 2025. Inovasi ini menandakan langkah maju bagi perusahaan-perusahaan dalam mempersiapkan diri menghadapi kebutuhan operasional yang semakin kompleks di masa mendatang.

Bagas Saputra

Bagas Saputra adalah penulis di situs cungmedia.com. Cung Media adalah portal berita dan media online yang menyajikan informasi terkini, menarik, dan viral seputar peristiwa lokal hingga nasional dengan gaya yang informatif dan mudah diakses.

Artikel Terkait

Back to top button