Kementerian Komunikasi dan Digital (Komminfo) telah memanggil pengembang Koin Jagat untuk menjelaskan dampak negatif yang ditimbulkan oleh aplikasi berburu harta karun ini terhadap fasilitas publik. Dalam sebuah pernyataan, Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Nezar Patria menyatakan bahwa pengembang aplikasi tersebut berkomitmen untuk meninjau dan mengubah pola permainan mereka agar tidak merusak fasilitas umum.
Nezar menjelaskan, “Pengembangnya itu me-review kemudian mungkin akan mengubah pola permainannya untuk tidak sampai merusak.” Langkah ini diambil setelah banyak keluhan dari masyarakat yang menyatakan bahwa aktivitas pemain Koin Jagat telah menyebabkan kerusakan di berbagai lokasi publik, termasuk Gelora Bung Karno (GBK).
Sebelumnya, gim Koin Jagat viral, terutama di media sosial TikTok, berkat sejumlah pemain yang terbukti merusak fasilitas yang ada saat melakukan pencarian koin. Hal ini menjadi perhatian serius bagi Kementerian, yang ingin memastikan bahwa inovasi dalam dunia digital tetap berjalan tanpa merugikan masyarakat.
Direktorat Jenderal Pengawasan Ruang Digital melakukan rapat secara daring dengan pengembang yang bersangkutan, meskipun pihak pengembang saat ini berada di luar negeri. Meskipun ada isu kerusakan, Nezar menegaskan bahwa sampai saat ini pihaknya belum berencana untuk mencabut izin aplikasi tersebut, “Kami lihat dulu perkembangannya, jangan menghambat inovasi dan kreativitas anak bangsa,” ujarnya.
Pengembang Koin Jagat, yang dioperasikan oleh PT Avatara Jagat Nusantara, juga memberikan respon atas kritik tersebut. Melalui akun Instagram resmi @jagatapp_id, mereka mengingatkan pemain untuk bertanggung jawab saat bermain. “Ingat, Treasure Hunt dibuat untuk ‘seru-seruan’ sambil mengeksplorasi ruang publik dengan cara yang positif dan bertanggung jawab,” tulis mereka.
Aplikasi ini dirancang untuk memberikan pengalaman interaktif, di mana pengguna dapat menjelajahi peta, menemukan koin, dan menukarkan koin yang didapat dengan hadiah menarik. Saat ini, penggemar Koin Jagat dapat berburu koin emas, perak, dan perunggu di kota-kota besar Indonesia, termasuk Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Bali. Pencarian koin ini berlangsung dari 24 Desember 2024 hingga 24 Januari 2025, dengan total hadiah mencapai Rp 850 juta.
Aplikasi Jagat.io telah diunduh lebih dari lima juta kali sejak diluncurkan pada Agustus 2022. Pengembang berkeyakinan bahwa dengan penyesuaian dalam pola permainan, mereka dapat menjaga inovasi tanpa menyebabkan kerugian bagi lingkungan sekitar, serta tetap memberikan pengalaman yang menyenangkan bagi para pengguna. Untuk itu, Jagat.io juga menyerukan kepada semua pemain agar menjaga kebersihan dan fasilitas umum, demi kenyamanan bersama.
Seiring meningkatnya pengguna, perhatian terhadap dampak sosial dari aplikasi seperti Koin Jagat menjadi semakin penting. Dengan adanya pembicaraan antara Komminfo dan pengembang, diharapkan tercipta solusi yang saling menguntungkan, sehingga teknologi dan kreativitas anak bangsa tetap bisa berinovasi sambil menjaga keseimbangan dengan ruang publik yang ada.