Read

Patrick Walujo Duga eFishery Terlibat Fraud Sejak 2018

Pendiri Northstar Group, Patrick Sugito Walujo, baru-baru ini mengungkapkan dugaan penyelewengan dana yang terjadi pada startup eFishery sejak tahun 2018. Northstar Group sendiri merupakan salah satu investor yang ikut serta dalam putaran pendanaan seri C dan D eFishery. Dalam pernyataannya, Patrick mengungkapkan bahwa terdapat indikasi kuat mengenai praktik fraud yang bersifat sistematis di dalam perusahaan tersebut, berdasarkan hasil temuan tim audit yang telah dikirim untuk memeriksa keadaan keuangan eFishery.

Menurut Patrick, tim audit menemukan bukti manipulasi data yang berlangsung dalam jangka waktu yang lama. “Saya yakin ini adalah penipuan sistematis di semua lini,” ucapnya saat berbicara dalam acara Indonesia PE-VC Summit 2025 di Jakarta. Penemuan ini menandakan adanya masalah serius yang dapat berdampak besar bagi eFishery dan komunitas startup di Indonesia.

Seiring dengan pengungkapan tersebut, eFishery juga telah mengambil langkah signifikan berupa pencopotan jabatan CEO Gibran Huzaifah dan Chief Product Officer Chrisna Aditya dari posisi mereka. Keduanya kini tengah dalam penyelidikan terkait dugaan penyelewengan dana perusahaan. Langkah tersebut menunjukkan keseriusan eFishery dalam menangani isu ini, terutama di tengah sorotan dari para investor dan pemangku kepentingan lainnya.

Patrick juga menyatakan bahwa kasus ini tidak hanya merusak reputasi eFishery, tetapi juga dapat menimbulkan dampak negatif bagi seluruh ekosistem startup di Indonesia. Ia mengatakan, “Kerusakan yang mereka lakukan terhadap Indonesia, terhadap komunitas startup, dan terhadap kredibilitas kami, sangat besar.” Dalam konteks ini, Patrick menegaskan pentingnya dilakukan investigasi mendalam terkait dugaan fraud tersebut dan berkomitmen untuk mengejar kebenaran hingga tuntas. “Kami akan menanggapinya dengan sangat serius,” tambahnya.

Dalam menghadapi situasi ini, Patrick memberikan peringatan kepada para pemimpin startup untuk menjaga kepercayaan yang dibangun. Ia menekankan bahwa meski tindakan penyelewengan dapat dengan mudah dilakukan, pada akhirnya kebenaran akan terungkap. “Anda dapat menyembunyikannya untuk sementara waktu, tetapi tidak dapat melarikan diri,” ujarnya.

Sejak awal, dugaan penyelewengan dana oleh CEO eFishery mulai dilaporkan oleh media DealStreetAsia. Meskipun eFishery belum memberikan komentar resmi terkait isu ini, tetapi perusahaan tersebut telah melakukan perubahan signifikan pada jajaran eksekutifnya dengan mengganti CEO dan CFO pada bulan Desember lalu.

Gibran Huzaifah kini digantikan oleh Adhy Wibisono, yang sebelumnya menjabat sebagai CFO eFishery. Albertus Sasmitra juga ditunjuk sebagai CFO interim untuk menggantikan Adhy. Hal ini diungkapkan oleh juru bicara eFishery, yang menyatakan bahwa keputusan untuk pergantian posisi tersebut diambil bersama shareholder perusahaan sebagai langkah untuk adanya perbaikan tata kelola yang lebih baik.

Insiden ini menjadi pengingat bagi para pelaku bisnis dan startup untuk lebih berhati-hati dalam menjalankan operasional dan meningkatkan transparansi. Adanya dugaan fraud seperti ini tidak hanya mengancam keberlangsungan sebuah perusahaan, tetapi juga dapat merusak kepercayaan para investor serta menciptakan dampak negatif bagi industri startup secara keseluruhan.

Bagas Saputra

Bagas Saputra adalah penulis di situs cungmedia.com. Cung Media adalah portal berita dan media online yang menyajikan informasi terkini, menarik, dan viral seputar peristiwa lokal hingga nasional dengan gaya yang informatif dan mudah diakses.

Berita Terkait

Back to top button