Read

OpenAI Tuduh DeepSeek Curi Data: Skandal Besar ChatGPT!

Raksasa kecerdasan buatan, OpenAI, baru saja mengeluarkan tuduhan serius terhadap DeepSeek, pesaing baru dari China. Dalam pernyataannya, OpenAI menuduh bahwa DeepSeek telah mencuri data dari model bahasa besar (Large Language Model/LLM) mereka, termasuk produk terkenal mereka, ChatGPT. Tuduhan ini muncul setelah peluncuran LLM baru oleh DeepSeek yang dianggap sangat efektif dan murah, yang mengejutkan pasar, terutama Wall Street dan Silicon Valley.

Saham Nvidia, produsen chip terkemuka yang banyak digunakan dalam pengembangan AI, mengalami penurunan tajam setelah pengumuman tersebut. OpenAI, yang saat ini memimpin industri AI global, khawatir bahwa beberapa perusahaan asal China, termasuk DeepSeek, berusaha mengejar ketertinggalan mereka dengan cara-cara yang dipertanyakan.

Menurut laporan dari NBC News, OpenAI menyatakan bahwa DeepSeek mungkin telah menggunakan teknik yang dikenal sebagai distilasi untuk melatih model-modelnya. Distilasi adalah proses di mana model LLM dilatih menggunakan data dari model lain, yang sering kali dianggap tidak etis. "Kami menyadari dan meninjau indikasi bahwa DeepSeek mungkin telah melakukan distilasi menggunakan model kami secara tidak tepat," kata perwakilan OpenAI. Mereka berencana untuk memberikan informasi lebih lanjut seiring perkembangan penyelidikan.

Meskipun distilasi sering kali dilarang dalam ketentuan layanan LLM, praktik ini cukup umum di industri AI. Namun, sampai saat ini, DeepSeek belum memberikan tanggapan resmi terkait tuduhan tersebut. Kasus serupa sebelumnya juga menimpa OpenAI, di mana perusahaan ini dituduh telah membangun ChatGPT dengan mengakses konten pihak ketiga tanpa izin. Tuntutan hukum dari berbagai pihak, termasuk The New York Times, mengklaim bahwa OpenAI telah menyerap jutaan berita secara ilegal untuk pelatihan model mereka.

Tuduhan dari OpenAI ini membuka kembali perdebatan mengenai etika dalam pengembangan model kecerdasan buatan. Beberapa pihak di industri ini menyatakan kekhawatiran bahwa praktik-praktik seperti distilasi dapat merugikan inovasi dan keberlanjutan pasar AI. “Ini bukan hanya masalah hukum, tetapi juga moral,” ungkap seorang analis industri yang tidak ingin disebutkan namanya. “Jika perusahaan merasa dapat melewati batasan etika tanpa konsekuensi, dampaknya bisa sangat luas.”

Daftar tuduhan dan kontroversi yang melibatkan perusahaan AI semakin panjang, dan kasus OpenAI vs. DeepSeek ini mungkin hanya puncak gunung es. Berikut adalah beberapa poin penting terkait isu ini:

  1. Tuduhan Pencurian Data: OpenAI menuduh DeepSeek mencuri data dari model mereka.
  2. Teknik Distilasi: DeepSeek diduga menggunakan distilasi untuk melatih LLM mereka.
  3. Reaksi Pasar: Peluncuran LLM DeepSeek menyebabkan penurunan saham Nvidia.
  4. Tuntutan Hukum OpenAI: OpenAI sendiri tengah menghadapi tuntutan hukum terkait penggunaan data dari pihak ketiga.

Ketegangan ini menunjukkan bahwa pasar AI global sedang berada di titik kritis, di mana pertarungan antara inovasi, etika, dan hukum menjadi semakin pelik. Apa pun hasilnya, perkembangan ini akan terus menjadi sorotan dalam diskusi tentang bagaimana perusahaan-perusahaan teknologi mengelola dan menggunakan data dalam perkembangan kecerdasan buatan.

Bagas Saputra adalah penulis di situs cungmedia.com. Cung Media adalah portal berita dan media online yang menyajikan informasi terkini, menarik, dan viral seputar peristiwa lokal hingga nasional dengan gaya yang informatif dan mudah diakses.

Berita Terkait

Back to top button