
Layanan jejaring sosial Meta Platform Inc, yang mengelola platform populer seperti Facebook, Instagram, dan WhatsApp, hari ini mengumumkan peluncuran serangkaian fitur baru bertujuan untuk menciptakan ruang digital yang lebih aman bagi anak-anak dan remaja. Langkah ini merupakan respon terhadap arahan pemerintah Indonesia yang menginginkan perlindungan lebih bagi anak di dunia maya.
Antigone Davis, Vice President and Global Head of Safety Meta, menyatakan bahwa pihaknya berkomitmen untuk meningkatkan keamanan di platformnya. “Kami akan melakukan segala yang kami bisa untuk menciptakan ruang yang aman. Kami ingin memastikan orang tua dapat berperan dalam kehidupan daring anaknya,” ujar Davis saat konferensi pers di Jakarta pada Rabu (16/4/2025).
Fitur baru ini mencakup pembaruan pada pembatasan terintegrasi, terutama untuk Instagram Live, serta penyaringan gambar yang tidak diinginkan melalui Direct Message (DM). Pembaruan ini juga akan memperluas penerapan Akun Remaja ke platform Facebook dan Messenger di Indonesia pada akhir tahun ini. Akun Remaja yang diluncurkan sebelumnya di Instagram pada 2024 terbukti menjadi langkah awal yang signifikan dalam menciptakan pengalaman digital yang lebih aman.
Akun Remaja dirancang dengan pengaturan demi keamanan, di mana pengguna di bawah usia 18 tahun akan mendapatkan pengaturan otomatis yang membatasi interaksi dan akses konten. Pengguna yang berusia di bawah 16 tahun diwajibkan untuk mendapatkan persetujuan orang tua jika ingin mengubah pengaturan tersebut. Hal ini kemudian mempermudah orang tua dalam mengontrol pengalaman daring anak tanpa perlu repot melakukan pengaturan manual.
Langkah ini juga menjadi bukti bahwa Meta siap bertindak proaktif dalam menjawab kekhawatiran mengenai keamanan pengguna remaja, tanpa menunggu adanya regulasi dari pemerintah. “Meta berkomitmen untuk menjaga keamanan remaja tanpa menunggu regulasi untuk mengambil langkah. Kami percaya fitur-fitur yang kami luncurkan mampu menjawab kekhawatiran dari pemerintah dan orang tua,” lanjut Davis.
Berbagai fitur baru ini akan dapat diakses oleh orang tua melalui Transparency Center yang telah disediakan oleh Meta. Selain itu, teknologi deteksi pelanggaran konten telah dikembangkan untuk mengidentifikasi potensi risiko yang dapat membahayakan pengguna. Konten yang terbukti melanggar kebijakan keamanan Meta akan segera dihapus, baik melalui deteksi otomatis maupun laporan dari pengguna.
Davis juga mengakui bahwa penilaian terhadap keamanan konten sangat subjektif dan dapat bervariasi bagi setiap pengguna. Untuk itu, Meta akan memberikan pilihan kepada pengguna untuk membatasi akses mereka dari konten yang tidak nyaman dengan fitur ‘hidden words’, yang memungkinkan mereka untuk menyembunyikan kata-kata tertentu dari interaksi di platform.
Dalam menghadapi tantangan pengawasan digital, pembaruan inovatif dari Meta menunjukkan niatan serius untuk menciptakan lingkungan online yang lebih aman bagi anak-anak dan remaja. Upaya ini sejalan dengan inisiatif pemerintah yang juga tengah menggodok regulasi perlindungan anak di ruang digital. Melalui kolaborasi antara platform digital dan pemerintah, diharapkan anak-anak dapat menggunakan teknologi dengan aman tanpa terpapar pada dampak negatif.