Read

Menkomdigi Ungkap Strategi Jitu Transformasi Digital Indonesia

Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid memperkenalkan sejumlah strategi untuk mempercepat transformasi digital Indonesia. Dalam kesempatan keynote speech di Beritasatu Economic Outlook 2025, Meutya menjelaskan bahwa Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mengedepankan tiga prinsip utama dalam kebijakan transformasi digital, yaitu inklusif, empowering (memberdayakan), dan trustworthy (terpercaya dan berdaulat).

Meutya menekankan bahwa prinsip memberdayakan menunjukkan pentingnya pemanfaatan teknologi untuk memberikan nilai positif bagi masyarakat. “Teknologi harus dimanfaatkan untuk menghasilkan nilai tambah yang bermanfaat bagi masyarakat luas. Artinya, ketika teknologi yang hadir, nilai manfaatnya harus jelas,” ujar Meutya di acara yang berlangsung di Westin Hotel, Jakarta Selatan pada Kamis, 30 Januari 2025.

Dalam era digital sekarang ini, prinsip terpercaya menjadi sangat penting. Menurut Meutya, menciptakan ruang digital yang aman dan produktif sangat dipengaruhi oleh pengembangan teknologi, terutama kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI). “Pertempuran tidak hanya di bidang pertahanan alutsista saja tetapi juga di teknologi, khususnya digital. Ini mencerminkan urgensi bagi setiap negara, termasuk Indonesia, dalam pengembangan AI dan ekonomi digital,” ungkapnya.

Meutya juga menjelaskan bahwa perkembangan teknologi AI telah mengubah peta ekonomi digital global. Ia memberikan contoh perusahaan AI DeepSeek dari China yang mampu menantang dominasi perusahaan teknologi besar di Amerika Serikat. “Meskipun biaya pengembangan AI bisa sangat tinggi, DeepSeek mampu menawarkan model yang lebih terjangkau dan terbuka bagi pengembang. Hal ini berpotensi mengubah dominasi teknologi AI komersial saat ini,” kata Meutya terkait potensi yang dihadirkan oleh perkembangan teknologi ini.

Secara keseluruhan, sejumlah strategi kebijakan untuk transformasi digital yang dicanangkan oleh Kementerian Komunikasi dan Digital berfokus pada aspek-aspek berikut:

1. Inklusivitas: Mengakomodasi seluruh lapisan masyarakat dalam akses digital.
2. Pemberdayaan: Memastikan bahwa teknologi memberikan nilai tambah bagi masyarakat.
3. Kepercayaan: Membangun ruang digital yang aman dan terpercaya.

Meutya juga menekankan bahwa transformasi digital bukan hanya menjadi kewajiban pemerintah, tetapi juga melibatkan peran serta masyarakat dan berbagai pihak terkait. “Kami mengajak semua stakeholder untuk berkolaborasi dalam menciptakan ekosistem digital yang sehat dan produktif,” ujarnya.

Dalam konteks ini, pentingnya pendidikan dan pelatihan di bidang digital juga disebutkan. “Kami berkomitmen untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya teknologi, tidak hanya dalam hal akses tetapi juga pemanfaatan yang maksimal,” tambahnya.

Transformasi digital yang cepat dan efektif diharapkan dapat meningkatkan daya saing Indonesia di kancah global. Dengan langkah-langkah strategis yang diambil oleh Kementerian Komunikasi dan Digital, Indonesia berpotensi menjadi salah satu pemain utama dalam ekonomi digital di Asia Tenggara. Langkah ini juga diharapkan berkontribusi terhadap pengembangan infrastruktur digital yang lebih baik dan penguatan ekosistem inovasi yang berkelanjutan.

Bagas Saputra adalah penulis di situs cungmedia.com. Cung Media adalah portal berita dan media online yang menyajikan informasi terkini, menarik, dan viral seputar peristiwa lokal hingga nasional dengan gaya yang informatif dan mudah diakses.

Berita Terkait

Back to top button