Read

LinkedIn Kenalkan Fitur Medsos Baru, Apa Tindakan Malaysia?

KUALA LUMPUR – LinkedIn, platform profesional yang dimiliki oleh Microsoft, sedang berada dalam sorotan pemerintah Malaysia terkait kemungkinan penerapan persyaratan lisensi media sosial. Menteri Komunikasi Fahmi Fadzil mengungkapkan bahwa pihaknya telah meminta Malaysian Communications and Multimedia Commission (MCMC) untuk melakukan kajian mendalam tentang keberadaan dan kategori LinkedIn di tanah air. Dengan lebih dari 7 juta pengguna terdaftar di Malaysia pada awal tahun 2024, jumlah ini diperkirakan sudah mendekati 8 juta, yang menjadikan LinkedIn berpotensi masuk dalam kategori platform media sosial yang harus mematuhi regulasi baru yang dijadwalkan mulai berlaku pada 1 Januari 2025.

Sejak awal tahun 2025, Malaysia akan menerapkan persyaratan perizinan bagi platform media sosial yang memiliki lebih dari 8 juta pengguna lokal. Ini merupakan upaya pemerintah untuk memastikan bahwa perusahaan-perusahaan tersebut bertanggung jawab atas konten yang dipublikasikan. Adapun tujuan dari regulasi ini adalah:

1. Meningkatkan tanggung jawab platform terhadap konten yang diunggah oleh pengguna.
2. Mempercepat penghapusan konten berbahaya seperti penipuan, scam, perjudian, dan pornografi.
3. Mengontrol informasi yang beredar di platform media sosial agar lebih terkelola.

Sejumlah platform seperti TikTok, WeChat, dan Telegram sudah memperoleh lisensi, sedangkan Meta yang mengoperasikan Facebook, Instagram, dan WhatsApp masih dalam tahap pengajuan lisensi. Disebutkan bahwa platform seperti X dan YouTube telah memberikan pernyataan bahwa mereka tidak memenuhi syarat atau tidak termasuk dalam definisi media sosial yang dimaksud.

LinkedIn sendiri memiliki karakteristik yang memperkuat posisinya sebagai platform media sosial. Selain berfungsi sebagai jaringan profesional, LinkedIn juga menawarkan elemen berbagi konten dan interaksi pengguna melalui komentar, yang mengarah pada definisi media sosial. Investasi besar yang telah dilakukan oleh Microsoft di Malaysia menunjukkan komitmen mereka untuk memperluas operasi di kawasan ini.

Penerapan lisensi untuk platform besar semacam LinkedIn di Malaysia tidak hanya akan mempengaruhi cara konten dikelola, tetapi juga dapat berdampak pada interaksi pengguna. Negara ini berupaya menciptakan ekosistem digital yang lebih aman bagi warganya, terutama di tengah meningkatnya kekhawatiran tentang informasi yang tidak akurat dan potensi penipuan di dunia maya. Dengan langkah-langkah ini, Malaysia berusaha menyeimbangkan antara kemajuan teknologi dan perlindungan pengguna.

Bagas Saputra

Bagas Saputra adalah penulis di situs cungmedia.com. Cung Media adalah portal berita dan media online yang menyajikan informasi terkini, menarik, dan viral seputar peristiwa lokal hingga nasional dengan gaya yang informatif dan mudah diakses.

Artikel Terkait

Back to top button