Pemerintah Republik Indonesia telah mengumumkan kelanjutan Program Indonesia Pintar (PIP) untuk tahun 2025 dengan kuota penerima sebanyak 20,4 juta siswa. Program ini bertujuan untuk memberikan bantuan berupa uang tunai kepada siswa dari keluarga kurang mampu agar mereka tetap bisa mengakses pendidikan yang berkualitas.
PIP merupakan inisiatif pemerintah yang berfokus pada peningkatan akses pendidikan bagi anak-anak dari keluarga prasejahtera di seluruh Indonesia. Melalui alokasi anggaran pendidikan yang mencapai 20% dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), total anggaran untuk pendidikan tahun 2025 mencapai Rp724,3 triliun, menjadikannya sebagai anggaran terbesar dibandingkan kementerian lainnya.
Sejumlah syarat harus dipenuhi agar siswa bisa menjadi penerima manfaat PIP. Salah satu syarat utama adalah terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), yang mencakup masyarakat miskin dan rentan berdasarkan kriteria kemiskinan dari Badan Pusat Statistik (BPS). Siswa yang sudah terdaftar dalam DTKS dapat mengajukan PIP melalui lembaga pendidikan tempat mereka belajar.
Berikut adalah syarat untuk mendapatkan PIP pada tahun 2025:
- Terdaftar di DTKS: Siswa harus terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial.
- Melalui Lembaga Pendidikan: Pengajuan PIP dilakukan melalui sekolah atau lembaga pendidikan yang dihadiri.
- Verifikasi Data: Orang tua atau wali harus memastikan bahwa data anak mereka tercatat di sistem DTKS.
Dengan kuota 20,4 juta siswa yang mencakup seluruh jenjang pendidikan, mulai dari Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), hingga Sekolah Menengah Atas (SMA), program ini diharapkan dapat meringankan beban masyarakat kurang mampu dan memberikan kesempatan pendidikan yang lebih merata.
Pemerintah terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia melalui berbagai program dan inisiatif. PIP merupakan salah satu cara untuk memastikan bahwa pendidikan dapat diakses oleh semua kalangan, terutama mereka yang berasal dari latar belakang ekonomi yang kurang beruntung. Dengan adanya program ini, diharapkan anak-anak di Indonesia dapat memiliki akses yang lebih baik terhadap pendidikan dan masa depan yang lebih cerah.