Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) berencana membangun Digital Training Center (DTC) di kawasan Edutown, Ibu Kota Nusantara (IKN). Langkah ini merupakan upaya untuk meningkatkan kemampuan digital Aparatur Sipil Negara (ASN) dan masyarakat di Provinsi Kalimantan Timur. Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Komdigi, Harry Budiarto, mengungkapkan bahwa DTC akan menjadi perpanjangan tangan dari Politeknik Digital Yogyakarta, menawarkan program pendidikan daring untuk membantu masyarakat menempuh pendidikan S1 dan S2.
Dalam acara Kick Off Program BPSDM Komdigi yang digelar di Cikarang, Harry menjelaskan bahwa tujuan utama dari pembangunan DTC adalah meningkatkan keterampilan digital ASN yang bertugas di IKN. “Kami ingin memastikan ASN di IKN memiliki kemampuan digital yang memadai, sekaligus memberdayakan masyarakat lokal,” ujarnya.
Pembangunan DTC ini akan dilakukan melalui kerja sama dengan pemerintah Korea Selatan, dengan dukungan dana sebesar Rp 150 miliar dari Korea International Cooperation Agency (KOICA). Selain DTC di IKN, Kore Selatan juga berkolaborasi dalam pembangunan DTC yang sudah ada di Cikarang, Jawa Barat. “Kami telah mengajukan rencana pembangunan ini ke Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BPPN) dan siap mempresentasikannya di KOICA Jakarta yang kemudian akan meneruskan ke Korea Selatan,” tambah Harry.
Namun, seperti yang diutarakan Harry, rencana pembangunan sempat mengalami keterlambatan akibat situasi di Korea. Akan tetapi, ia meyakinkan bahwa proses pembangunan akan dimulai tahun ini dan ditargetkan selesai pada tahun 2027. Untuk mendukung pembangunan ini, Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) telah menyediakan lahan seluas 3,75 hektare.
Dengan kehadiran DTC IKN, fasilitas tersebut akan menjadi yang kesepuluh di Indonesia. Sebelumnya, DTC telah dibangun di sejumlah kota seperti Cikarang, Bandung, Manado, Surabaya, Jakarta, Medan, Makassar, dan Banjarmasin. Program yang ditawarkan oleh DTC mirip dengan sistem pendidikan Universitas Terbuka, tetapi memiliki keunggulan dalam durasi pelajaran yang lebih cepat. Dalam hal ini, Harry menyatakan, “Menyelesaikan program S1 di DTC hanya memakan waktu tiga tahun.”
DTC di IKN diharapkan akan memberikan kontribusi signifikan dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia di kawasan tersebut, serta memberikan akses pendidikan tinggi yang lebih fleksibel bagi masyarakat. Dengan beragam pelatihan dan kelas daring yang ditawarkan, diharapkan para ASN dan warga setempat dapat mengasah keterampilan mereka agar siap menghadapi tantangan di era digital yang semakin berkembang.
Pembangunan DTC di IKN menandai komitmen pemerintah Indonesia untuk mempersiapkan generasi yang lebih siap dalam menghadapi tuntutan dunia kerja yang semakin berbasis teknologi. Melalui langkah ini, diharapkan IKN tidak hanya menjadi pusat pemerintahan yang modern, tetapi juga menjadi contoh dalam pengembangan sumber daya manusia yang berdaya saing.