Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) telah resmi memperpanjang kerjasama dengan Amazon Web Services (AWS), yang merupakan langkah strategis untuk memperkuat transformasi digital di Indonesia. Kerjasama ini, yang sudah terjalin sejak tahun 2022, membawa nilai investasi yang sangat signifikan, mencapai sekitar US$ 5 miliar atau setara dengan Rp 81,05 triliun berdasarkan kurs Rp 16.211,5 per US$.
Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, menjelaskan bahwa perpanjangan kemitraan ini bertujuan untuk mempercepat perkembangan infrastruktur digital dan pengembangan talenta berbasis teknologi di Indonesia. "Kami mengapresiasi kontribusi AWS, namun potensi Indonesia jauh lebih besar dibandingkan negara-negara ASEAN lainnya. Oleh karena itu, kami mendorong AWS untuk menambah proporsi investasinya di Indonesia," ungkap Meutya dalam sebuah siaran pers.
Sejak 2021, AWS telah berkomitmen melakukan investasi jangka panjang hingga tahun 2036 yang mencakup pembangunan pusat data di Indonesia. Investasi ini dinyatakan sebagai salah satu yang terbesar secara global untuk AWS, serta menjadi bagian dari strategi mereka dalam menghadapi proyeksi pertumbuhan kapasitas data center nasional yang diperkirakan melonjak hingga 260% dalam beberapa tahun mendatang.
Selain fokus pada infrastruktur, AWS juga berkomitmen terhadap pengembangan talenta digital melalui program pelatihan cloud computing dan sertifikasi untuk tenaga kerja Indonesia. Dengan langkah ini, diharapkan tercipta sumber daya manusia (SDM) yang kompeten dalam menghadapi tantangan di era digital saat ini. Quint Simon, Head of Public Policy AWS Asia Pasifik & Jepang, menyatakan bahwa Indonesia menjadi prioritas mereka dan akan terus berinvestasi dalam infrastruktur dan peningkatan talenta digital yang dapat memperkuat posisi Indonesia sebagai pemimpin ekonomi digital di kawasan.
Beberapa poin penting terkait kerjasama ini mencakup:
Investasi Besar: AWS berinvestasi US$ 5 miliar (Rp 81,05 triliun) untuk pengembangan infrastruktur digital dan talenta di Indonesia.
Fokus pada SDM: Program pelatihan cloud computing bagi tenaga kerja Indonesia untuk menciptakan SDM yang kompeten.
Pertumbuhan Data Center: Proyeksi kapasitas data center nasional diperkirakan akan meningkat hingga 260% dalam waktu dekat.
- Prioritas Ekonomi Digital: Indonesia diproyeksikan menjadi ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara dengan nilai mencapai US$ 130 miliar (Rp 2.107 triliun) pada tahun 2025.
Perpanjangan kerjasama ini diharapkan akan memperkuat infrastruktur digital negara, serta mendukung pencapaian target-target ekonomi digital nasional. Komitmen ini tidak hanya bertujuan untuk mendorong perkembangan teknologi, tetapi juga untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat inovasi digital di ASEAN. Kemkomdigi bertekad untuk terus mendorong investasi dan kontribusi dari mitra global seperti AWS dalam mempercepat transformasi digital yang inklusif, memberdayakan, dan terpercaya bagi seluruh masyarakat Indonesia.