Keuntungan Melonjak, Induk Instagram Siapkan Rp 979 T untuk Saingi DeepSeek

Meta Platforms, induk dari Instagram dan Facebook, melaporkan kinerja keuangan yang mengesankan pada kuartal IV 2024. Dengan pendapatan yang melonjak 21% secara tahunan, Meta mencatatkan penghasilan sebesar US$ 48,39 miliar atau sekitar Rp 789 triliun. Sementara itu, total pemasukan bersihnya mengalami kenaikan signifikan sebesar 49%, mencapai US$ 20,8 miliar. Laba per saham juga ikut meningkat hingga 50%, menjadi US$ 8 juta. Saat ini, perhatian Meta tertuju pada pengembangan teknologi untuk bersaing dengan perusahaan lain yang juga bergerak di bidang kecerdasan buatan (AI), seperti DeepSeek.

Untuk memperkuat posisinya dalam persaingan ini, Meta berencana menggelontorkan dana lebih dari US$ 60 miliar atau sekitar Rp 979 triliun untuk meningkatkan infrastruktur dan pusat data. “Kami terus membuat kemajuan yang baik dalam bidang AI, kacamata, dan masa depan media sosial. Saya gembira melihat upaya ini semakin meluas pada 2025,” ungkap CEO Meta Mark Zuckerberg dalam wawancaranya dengan The Guardian.

Secara keseluruhan, laporan keuangan Meta untuk tahun 2024 menunjukkan hasil yang positif. Pendapatan mereka naik 22% dibandingkan tahun sebelumnya, mencapai US$ 164,5 miliar, sementara laba per saham (EPS) juga meroket 60% menjadi US$ 23,8 juta. Di tengah pertumbuhan ini, Meta juga mencatatkan pertumbuhan pengguna aktif di platform-platformnya. Threads, aplikasi yang baru diluncurkan, telah memiliki lebih dari 320 juta pengguna aktif dengan satu juta pendaftaran akun baru per hari. WhatsApp di Amerika Serikat memiliki 100 juta pengguna aktif, sedangkan Facebook mencapai angka lebih dari tiga miliar pengguna secara global per bulan.

Pada kuartal keempat, Meta melihat lonjakan waktu pengguna yang menonton video di Instagram yang meningkat lebih dari 10%. Hal ini mencerminkan potensi besar bagi pertumbuhan konten visual di platform tersebut. CFO Meta, Susan Li, menekankan bahwa perusahaan berharap untuk memanfaatkan tren ini lebih lanjut pada tahun 2025.

Zuckerberg juga menyampaikan optimisme terkait hubungan yang lebih baik antara Meta dan pemerintahan AS yang baru. “Saya optimistis tentang kemajuan dan inovasi yang dapat dibuka oleh hal ini,” ujarnya dalam Earnings Call pada Rabu, 29 Januari. Dalam konteks persaingan dengan DeepSeek, Zuckerberg menjelaskan bahwa Meta akan fokus pada pengembangan model AI terbarunya, Llama 4, yang diklaim akan menjadi pesaing tangguh di pasar teknologi AI.

Llama 4 diharapkan akan menawarkan kemampuan agentic multimoda yang inovatif, memperkuat posisi Meta dalam industri yang semakin kompetitif ini. Zuckerberg menyatakan, “Pada titik ini, saya berani bertaruh bahwa kemampuan membangun infrastruktur semacam itu akan menjadi keuntungan besar bagi kualitas layanan dan kemampuan melayani skala yang kami inginkan.” Dia menekankan bahwa perusahaan akan terus berinvestasi dalam teknologi yang memungkinkan mereka untuk memberikan layanan berkualitas tinggi kepada pelanggan di seluruh dunia.

Dengan evolusi yang terus berlangsung di dunia media sosial dan teknologi AI, langkah strategis yang diambil Meta ini menunjukkan komitmen mereka untuk tetap menjadi pemimpin pasar sambil tetap bersaing dengan pemain utama seperti DeepSeek.

Exit mobile version