Read

Keputihan Bikin Resah? Ini Fakta Penting untuk Remaja!

Keputihan sering menjadi sumber kebingungan dan kecemasan bagi remaja perempuan. Dalam banyak kasus, keputihan merupakan hal yang normal dan tidak berbahaya. Namun, sangat penting bagi remaja untuk mengetahui fakta-fakta penting tentang keputihan agar dapat membedakan antara kondisi yang normal dan yang memerlukan perhatian medis. Dr. Emi Nurjasmi, Ketua Ikatan Bidan Indonesia, menjelaskan bahwa keputihan bisa menjadi masalah ketika disertai gejala tertentu.

Keputihan adalah keluarnya cairan dari organ intim perempuan yang seringkali terjadi selama siklus menstruasi. Secara alami, pada masa subur, tubuh mengeluarkan lendir untuk membantu proses fertilisasi. Namun, ada kalanya keputihan menjadi tanda masalah kesehatan yang lebih serius. Berikut ini adalah beberapa tanda keputihan yang perlu diwaspadai oleh remaja:

  1. Berbau tidak sedap atau busuk: Keputihan yang disertai bau yang tidak biasa dapat mengindikasikan adanya infeksi.

  2. Menimbulkan rasa gatal: Rasa gatal di area genital juga bisa menjadi tanda adanya infeksi atau iritasi.

  3. Berwarna tidak normal: Jika keputihan berwarna kekuningan, kecoklatan, atau kehijauan, ini bisa jadi pertanda adanya masalah.

  4. Volume yang sangat banyak: Keputihan yang berlebihan daripada biasanya mungkin mengindikasikan kondisi medis yang perlu ditangani.

  5. Disertai nyeri atau perdarahan: Nyeri yang signifikan atau perdarahan selain siklus menstruasi juga memerlukan perhatian medis.

"Jaga kebersihan organ perempuan itu sangat penting," tegas Dr. Emi. Ia mencatat bahwa organ reproduksi perempuan terhubung dari luar hingga dalam, dan infeksi dapat menyebar jika tidak ditangani dengan baik. Oleh karena itu, menjaga kebersihan organ intim adalah langkah awal untuk mencegah keputihan yang tidak normal.

Remaja juga disarankan untuk tidak ragu berkonsultasi dengan tenaga kesehatan, seperti bidan, jika mengalami masalah terkait keputihan. Bidan, sebagai tenaga kesehatan terdekat di masyarakat, dapat memberikan pemeriksaan awal dan merujuk ke dokter spesialis jika diperlukan. Dr. Emi menekankan pentingnya komunikasi terbuka, "Bidan itu sahabat perempuan. Jangan takut, jangan malu untuk menceritakan. Datanglah ke bidan."

Dalam upaya mencegah keputihan yang tidak normal, menjaga kebersihan menjadi kunci. Beberapa langkah yang dapat diambil oleh remaja antara lain:

  • Mengganti pembalut secara teratur: Selalu pastikan untuk mengganti pembalut minimal 4-6 jam sekali saat menstruasi agar terhindar dari iritasi.

  • Menggunakan pakaian dalam yang menyerap keringat: Pilihlah bahan yang nyaman agar tidak menyebabkan kelembaban berlebih di area genital.

  • Menghindari produk yang berpotensi iritasi: Batasi penggunaan sabun beraroma atau produk kebersihan intim yang mengandung bahan kimia keras.

Keputihan dapat menjadi hal yang wajar dalam kehidupan perempuan, namun perhatian pada gejala yang muncul sangatlah krusial. Memahami keputihan dengan baik dan mengetahui kapan harus mencari bantuan medis dapat membantu remaja mengelola kesehatan reproduksi mereka dengan lebih baik. Dengan pengetahuan yang tepat dan akses ke tenaga kesehatan, remaja perempuan dapat merasa lebih percaya diri dan tenang dalam menghadapi masalah yang mungkin timbul.

Bagas Saputra

Bagas Saputra adalah penulis di situs cungmedia.com. Cung Media adalah portal berita dan media online yang menyajikan informasi terkini, menarik, dan viral seputar peristiwa lokal hingga nasional dengan gaya yang informatif dan mudah diakses.

Artikel Terkait

Back to top button