Dalam perkembangan terbaru yang menggemparkan, TikTok kini telah dihapus dari toko aplikasi di Amerika Serikat, menyusul keputusan hukum yang mengharuskan pemilik aplikasi, ByteDance, untuk menemukan pembeli asal Amerika sebelum batas waktu 19 Januari. Akibat dari situasi ini, ponsel bekas yang sudah dilengkapi aplikasi TikTok kini dijual dengan harga yang mencengangkan, bahkan hingga $50,000 di eBay. Fenomena ini mengingatkan pada momen saat game populer Flappy Bird ditarik dari pasar di tahun 2014, yang juga membuat harga ponsel dengan game tersebut melambung tinggi.
Mulai akhir pekan lalu, TikTok mulai menghilang dari ponsel di AS, termasuk di toko aplikasi Apple dan Google. Keputusan ini merespons undang-undang yang diteken oleh mantan Presiden Joe Biden, yang mengancam bakal menghentikan operasi TikTok di negara tersebut. Jika dibandingkan dengan Flappy Bird, di mana perangkat dengan game itu terdaftar di eBay dengan tawaran berbagai harga mencengangkan, seperti iPhone 5 yang dihargai puluhan ribu dolar, kini harga ponsel bekas dengan TikTok terinstal mengalami lonjakan serupa.
Berikut adalah beberapa poin menarik terkait harga ponsel bekas dengan TikTok di eBay:
1. Ponsel Samsung Galaxy A54 bekas dengan penyimpanan 128GB yang terkunci pada T-Mobile ditawarkan seharga $10,000, padahal harga pasaran ponsel tersebut sekitar $450 tanpa aplikasi TikTok.
2. Ponsel iPhone lain yang telah terinstal TikTok bahkan mencapai harga tinggi hingga $50,000, mencerminkan betapa tingginya permintaan pasar untuk ponsel yang sudah memiliki aplikasi tersebut.
3. Ponsel dengan TikTok pre-installed tidak hanya menjadi barang langka, tetapi juga simbol eksklusivitas di kalangan pengguna yang sangat ingin mengakses aplikasi tersebut pasca-hilangnya dari toko aplikasi.
Pergerakan ini menunjukkan bahwa ketidakpastian yang melanda TikTok bisa membawa dampak signifikan terhadap perilaku konsumen. Harga ponsel bekas yang melambung tinggi adalah indikasi bahwa banyak pengguna yang merasa terdesak dan bersedia membayar lebih agar tetap bisa menggunakan TikTok. Hal ini menandakan bahwa TikTok memiliki daya tarik kuat di kalangan pengguna meski dalam situasi dibayangi oleh potensi larangan.
Menariknya, situasi ini juga mengingatkan kita pada bagaimana Flappy Bird menjadi fenomena saat game tersebut hilang dari pasar secara tiba-tiba. Ketika tidak ada lagi akses resmi, barang yang terkait mulai dijual dengan harga yang sangat tinggi, menciptakan pasar baru bagi barang-barang langka. Kondisi yang sama kini juga dialami oleh TikTok, membuat perangkat yang sudah terinstal menjadi sangat dicari dan harganya melonjak drastis.
Dengan begitu, perkembangan terbaru ini tidak hanya menjadi berita hangat di kalangan penggemar media sosial dan teknologi, tapi juga membuka diskusi tentang nilai barang di pasar digital yang sangat dipengaruhi oleh keberadaan atau hilangnya aplikasi populer. Situasi ini tentu tak lepas dari kekhawatiran pengguna akan kemungkinan larangan permanen yang dapat terjadi, menjadikan TikTok sebagai subjek perbincangan yang terus menghangat di masyarakat.