Bansos Program Indonesia Pintar (PIP) untuk tahun 2025 segera cair, memberikan harapan bagi siswa-siswa dari keluarga kurang mampu. Menurut rencana pemerintah, penyaluran Bansos PIP akan dilakukan dalam tiga termin, dan bagi para penerima, ini adalah kesempatan penting untuk mendukung pendidikan mereka tanpa terkendala biaya.
Penyaluran Bansos PIP 2025 dijadwalkan sebagai berikut:
1. Termin 1: Februari – April 2025
2. Termin 2: Mei – September 2025
3. Termin 3: Oktober – Desember 2025
Dalam setiap termin, pengucuran dana PIP akan dilaksanakan secara bertahap, memungkinkan siswa dan orang tua untuk mempersiapkan diri secara baik mengenai waktu pencairan. Bantuan ini dirancang untuk memastikan bahwa siswa dapat memenuhi kebutuhan pendidikan mereka, sehingga mereka tetap fokus pada pembelajaran tanpa ada kekhawatiran finansial.
Untuk tahun 2025, nominal dana yang diterima bervariasi tergantung pada jenjang pendidikan siswa:
– Sekolah Dasar (SD)/SDLB/Paket A: Rp450.000 per tahun (untuk siswa baru atau kelas akhir: Rp225.000)
– Sekolah Menengah Pertama (SMP)/SMPLB/Paket B: Rp750.000 per tahun (untuk siswa baru atau kelas akhir: Rp375.000)
– Sekolah Menengah Atas (SMA)/SMK/SMALB/Paket C: Rp1.800.000 per tahun (untuk siswa baru atau kelas akhir: Rp900.000)
Untuk mengetahui apakah dana Bansos PIP sudah cair, siswa penerima dapat melakukan pengecekan melalui aplikasi SIPINTAR. Berikut adalah langkah-langkah yang bisa dilakukan:
1. Buka aplikasi SIPINTAR di ponsel.
2. Cari kotak ‘Cari Penerima PIP’ pada tampilan layar.
3. Isi Nomor Induk Siswa Nasional (NISN) dan Nomor Induk Kependudukan (NIK).
4. Masukkan jawaban perhitungan yang diminta.
5. Klik tombol ‘Cek Penerima PIP’.
6. Status penerima PIP akan muncul secara otomatis.
Dengan mengikuti langkah-langkah tersebut, siswa dapat dengan mudah mengetahui status pencairan dana Bansos PIP mereka. Ketersediaan bantuan ini diharapkan dapat memberikan dukungan yang substansial untuk pendidikan siswa dari keluarga kurang mampu, memungkinkan mereka untuk belajar dengan lebih tenang dan fokus. Pemerintah berharap program ini dapat memberikan dampak positif bagi akses pendidikan di seluruh Indonesia, terutama bagi mereka yang membutuhkan.