Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Sosial (Kemensos) telah menyiapkan pencairan Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) untuk tahun 2025, yang rencananya akan dilakukan mulai bulan Januari. Program bantuan sosial ini ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat yang kurang mampu di tengah peningkatan beban hidup akibat kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan pembatasan subsidi.
Bantuan BPNT 2025 akan disalurkan secara langsung ke rekening Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) serta melalui kantor pos. Setiap penerima manfaat (PM) akan menerima bantuan sebesar Rp200.000 per bulan. Dalam beberapa kasus, pencairan dapat dilakukan secara akumulatif setiap 2-3 bulan, sehingga total bantuan yang diterima bisa mencapai Rp400.000 hingga Rp600.000 tergantung pada periode pencairan.
Untuk mempermudah masyarakat dalam mengecek status penerima BPNT 2025, Kemensos menyediakan layanan online yang dapat diakses lewat ponsel. Berikut adalah langkah-langkah untuk melakukan pengecekan:
1. Akses situs resmi Kemensos di cekbansos.kemensos.go.id melalui ponsel Anda.
2. Masukkan nama Provinsi, Kabupaten, Kecamatan, dan Desa/Kelurahan sesuai domisili.
3. Input nama penerima manfaat sesuai dengan yang tertera di KTP.
4. Ketikkan 4 huruf kode yang muncul di kotak kode.
5. Jika tidak jelas, tekan ikon Refresh untuk mendapatkan kode baru.
6. Klik tombol CARI DATA untuk melihat hasil pencarian.
Setelah itu, situs akan menampilkan informasi apakah nama Anda terdaftar sebagai penerima bantuan BPNT atau tidak. Proses ini dirancang agar mudah dan cepat, membantu masyarakat untuk memastikan status mereka sebagai penerima manfaat.
Pencairan BPNT ini direncanakan berlangsung dari Januari hingga Maret 2025, memberikan harapan bagi ribuan keluarga yang sangat bergantung pada bantuan sosial ini. Dengan adanya program ini, diharapkan masyarakat dapat memenuhi kebutuhan pangan mereka, yang sangat penting di tengah kondisi ekonomi yang tidak menentu.
Program BPNT juga diharapkan dapat menjadi bagian dari upaya pemerintah dalam mengurangi angka kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan sosial. Masyarakat diimbau untuk memanfaatkan bantuan ini sebaik mungkin, termasuk penggunaan dana untuk membeli kebutuhan pokok seperti beras, daging, sayur-sayuran, bumbu dapur, minyak, dan buah-buahan.
Melalui langkah ini, Pemerintah berharap dapat memastikan bahwa bantuan sosial tepat sasaran dan memberikan dampak positif bagi penerima manfaat. Dengan kemudahan akses melalui ponsel, diharapkan masyarakat semakin aktif mengecek status penerima bantuan dan juga memahami cara penggunaan dana yang disediakan.
